WowKeren - "When Life Gives You Tangerines" kini menjadi salah satu drama yang paling menarik perhatian penonton. Alur drama yang memasangkan IU dan Park Bo Gum itu terasa begitu realistis sehingga bisa membuat para penonton merasa terhubung ketika menyaksikannya.

Baru-baru ini, media setempat membedah makna di balik nama anak-anak dari pasangan Ae Sun (IU) dan Yang Gwan Sik (Bo Gum) di "When Life Gives You Tangerines". Putri tertua pasangan itu diberi nama Geum Myeong: "Geum" berarti emas. Putra kedua adalah Eun Myeong: "Eun" berarti perak. Dan yang termuda adalah Dong Myeong: "Dong" berarti perunggu.

Emas, Perak, Perunggu merupakan tiga medali bermakna dan bergengsi yang diperoleh Ae Sun dan Gwan Sik selama hidup mereka. Dalam drama itu, Gwan Sik pernah bermimpi menjadi atlet di masa mudanya. Namun, mimpi itu sirna karena ia memilih menikah dengan Ae Sun.

Setelah berkeluarga, Gwan Sik bekerja di kapal penangkap ikan untuk menghidupi mereka. Mimpi memenangkan medali akhirnya menjadi nama ketiga anaknya. Mereka adalah medali paling berharga yang pernah diterima Gwan Sik. Dan mungkin bagi setiap orang tua, anak adalah harta terbesar dalam hidup, sesuatu membuat mereka rela mengorbankan segalanya, tanpa meminta imbalan apa pun, asalkan anak-anak mereka aman dan bahagia.

Mungkin Gwan Sik pernah mendambakan kejayaan kemenangan olahraga, tetapi sekarang ia mengerti bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari kemenangan. Kebahagiaan bisa datang dari momen-momen sederhana dalam hidup, hal-hal yang tidak akan ia miliki tanpa keluarganya. Kasih sayang istrinya, kepolosan anak-anaknya, dan tindakan-tindakan kecil yang penuh perhatian dalam kehidupan sehari-hari adalah kemenangan sejati yang sangat ia hargai.

Bahkan tanpa satu pun medali yang tergantung di dinding, setiap kali ia melihat anak-anaknya bahagia dan sehat, Gwan Sik merasa seperti pemenang sejati. Ia memiliki semua yang ia butuhkan: kasih sayang, kehangatan, dan kegembiraan—hal-hal yang tidak bisa diambil siapa pun.

Jika punya kesempatan untuk kembali ke masa mudanya, Gwan Sik akan tetap memilih keluarganya karena di sanalah ia menemukan makna hidup yang paling sejati. Beberapa orang mengatakan bahwa nama-nama anak itu mungkin mencerminkan mimpi-mimpi yang tidak pernah dicapai Gwan Sik.

Namun, setiap orang tua akan mengerti bahwa nama seorang anak bukan sekadar cerminan dari mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi, itu adalah pilihan yang dipenuhi dengan kasih sayang dan harapan. Bukan untuk memaksakan apa yang tidak bisa dicapai oleh orang tua, tetapi untuk memberi mereka jalan mereka sendiri, masa depan yang dapat mereka jelajahi dengan bebas.

Gwan Sik sangat yakin bahwa apa pun jalan yang dipilih anak-anaknya, nama yang ia dan istrinya berikan kepada mereka akan menjadi dorongan diam-diam, sumber kekuatan yang membantu mereka menjalani perjalanan mereka dengan percaya diri.

Nama-nama itu tidak hanya penuh dengan harapan, tetapi juga melambangkan kebebasan. Nama-nama itu adalah anugerah yang memungkinkan anak-anaknya untuk bebas menulis kisah mereka sendiri. Ia tidak ingin mereka hidup dalam bayang-bayang mimpi yang tidak pernah terwujud, tetapi justru punya kesempatan untuk bersinar dengan cara mereka sendiri yang unik.