Biografi Jacksen F Tiago

news-detailsJacksen Ferreira Tiago atau yang lebih dikenal sebagai Jacksen F Tiago merupakan pelatih Timnas Indonesia Senior. Namun sebelum melejit seperti saat ini, pelatih yang lahir di Rio de Janeiro, Brazil, 28 Mei 1968 tersebut telah sukses sebagai salah satu pesepakbola Indonesia.

Petrokimia Putra Gresik atau Persegres adalah klub pertama Jacksen di Indonesia. Skill mumpuni Jacksen berhasil membawa klub yang dibentuk 1988 ini menjadi runner up Liga Indonesia musim 1994/1995.

Pelatih sekaligus suami dari Fatima Coelho Tiago ini berlabuh di PSM Makassar pada musim keduanya. Jacksen lagi-lagi berhasil membawa timnya menju final. Namun ia dan kawan-kawan PSM takluk di tangan tim Bandung Raya.

Puncak karir Jacksen terjadi di musim ketiganya. Bersama kesebelasan berseragam hijau, Persebaya, Jacksen dan kawan-kawan berhasil meyabet gelar juara Liga Indonesia 1997. Tak sampai disitu, ia juga dinobatkan sebagai Top Skorer. Namun keberhasilannya harus terhenti akibat masalah reformasi di 1998.

Dari Surabaya, Jacksen memutuskan pindah ke Singapura. Bekerja sama dengan kesebelasan Geylang United tak lantas membawanya tampil cemerlang. Setelah musim 1998-1999, ia memutuskan kembali ke Persebaya. Sayangnya, karirnya di klub yang sempat melambungkan namanya tersebut juga tak lantas membaik.

Jacksen memutuskan gantung sepatu di 2002. Namun dia tak lantas meninggalkan dunia bola begitu saja. Dengan berbekal pengalaman bermain bola selama 7 tahun, Jacksen pun merambah profesi pelatih.

Sebagai pelatih Jacksen memulai karirnya di klub Assyabaab, klub intern Persebaya. Ia direkrut menjadi pelatih tim inti Persebaya, 2003. Di bawah asuhan Jacksen, Persebaya berhasil merebut gelar juara Divisi I pada musim 2002/2003. Tak hanya itu, Jacksen juga berhasil untuk musim selanjutnya. Ia kembali mengantarkan Persebaya menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia musim 2003/2004.

Dengan reputasinya yang bagus, Jacksen mendapatkan beberapa tawaran melatih. Beberapa klub Indonesia yang pernah menjadi asuhan pelatih sekaligus ayah dari Matheus Tiago dan Ayub Tiago ini antara lain Persita Tangerang (2006), Persiter Ternate (2007), Mitra Kukar (2008) dan Persitara (2008).

Namun, diantara beberapa tim yang pernah ia latih, pencapaian terbesar Jacksen sebagai pelatih sepak bola terjadi ketika ia membesut tim Mutiara Hitam. Bersama Jacksen, Persipura lolos untuk pertama kali ke babak 16 besar Liga Champions Asia, 2011. Sebelumnya Jackson juga telah membawa Persipura menjadi juara ISL dua kali dan menjadi runner-up musim 2010. Sementara untuk pencapaian pribadi Jacksen terpilih sebagai pelatih fairplay ISL musim 2009/2010.

Pengalaman serta keberhasilan Jacksen sebagai pelatih juga membuat PSSI meliriknya. Menggantikan posisi Luis Manuel Blanco dan Nil Maizar, ia resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia Senior, Juni 2013. Jacksen berkomitmen penuh untuk membina skuad Garuda.

"Separuh umur saya dihabiskan di Indonesia. Rambut uban saya tumbuh di Indonesia. Anak saya lahir di Indonesia," ungkap pelatih yang masih berkebangsaan Brazil ini. "Jadi jangan pernah ragukan totalitas saya di timnas Indonesia."

Debutnya sebagai pelatih timnas terjadi di laga persahabatan melawan Belanda di Stadion Gelora Bung Karno, 7 Juni 2013. Meski harus kalah 3-0 dari Belanda, Jacksen mengaku pertandingan tersebut adalah pengalaman berharga bagi anak asuhannya.

"Kesalahan-kesalahan yang terjadi tadi membuka mata untuk hal yang perlu dikembangkan di pertandingan selanjutnya," ungkapnya usai pertandingan. "Tapi, kita sudah mampu menerapkan organisasi pertahanan dengan baik."