Suarakan Kesetaraan Gender, Dua Lipa Ingin Musisi Wanita Jadi Penampil Utama di Festival Musik
Musik

Dua Lipa mendesak para bos festival untuk mengundang musisi wanita sebagai headline acara.

WowKeren - Dua Lipa baru saja menjadi penampil utama dalam ajang final Liga Champions yang berlangsung di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, pada 26 Mei lalu. Ditemani barisan penari latar, musisi berusia 22 tahun ini membuka penampilannya dengan menyanyikan hits terbarunya, "One Kiss". Setelahnya, Sean Paul turut bergabung untuk membawakan "No Lie" dan kemudian menyelesaikan penampilannya dengan menyanyikan "Be The One", "IDGAF" serta "New Rules".

Menyajikan penampilan yang spektakuler, musisi asal London ini mengambil alih lapangan sebelum Liverpool dan Real Madrid berlaga final tahun ini. Menariknya, usai mendapatkan kesempatan tersebut, Dua Lipa mengaku ingin melihat lebih banyak musisi wanita yang bisa menjadi penampil utama dalam berbagai perhelatan besar.

Ingin mewujudkan keinginan tersebut, Dua pun mendesak para bos festival musik agar menawarkan kesempatan kepada para musisi wanita untuk menjadi penampil utama di acara yang mereka gelar. Dalam sebuah wawancara dengan NME, pelantun "Scared to Be Lonely" itu menjelaskan bahwa para penyelenggara acara memiliki kekuatan besar untuk mengundang artis. Menurutnya, seharusnya mereka bisa berupaya lebih keras untuk memastikan terciptanya variasi di barisan para penampil utama, yang kebanyakan didominasi musisi pria.

"Sebagian besar hal itu (musisi wanita sebagai penampil utama) bergantung pada keputusan para pengarah festival dan orang-orang yang diundang oleh mereka," ujar Dua Lipa dilansir Aceshowbiz pada Kamis (31/5).


Lebih lanjut, musisi cantik ini juga menyebut bahwa sekarang adalah saatnya publik melihat banyaknya talenta yang dimiliki oleh para musisi wanita. Dua Lipa juga mengatakan bahwa tidak ada salahnya memberikan kesempatan pada bakat-bakat baru dalam sebuah festival besar.

"Kupikir orang-orang perlu mulai membuka mata dan menyadari bahwa ada banyak talenta wanita di luar sana. Tentu saja festival perlu talenta yang sudah matang (berpengalaman), tapi penting juga untuk mambawa musik baru di festival-festival besar dan memberikan mereka kesempatan," imbuh Dua Lipa.

Menanggapi hal ini, para pejabat organisasi Performing Right Society (PRS) for Music di Inggris meluncurkan sebuah kampanye untuk barisan penampil yang sesuai dengan kesetaraan gender. Dua Lipa, yang pertama kali melakoni panggung besarnya lewat festival Eurosonic Noorderslag di Belanda pada 2016 lalu mengatakan bahwa slot penampil pembuka akan membantu para artis wanita dan band.

"Aku ingat ketika pertama kali memulai, aku harus berjuang keras untuk mendapatkan slot di festival dan meminta orang untuk memberikanku sebuah platform untuk tampil," tambah Dua Lipa. "Itu benar-benar terserah para bos (festival) dalam memberikan kita sebuah kesempatan karena kita punya suara tapi kita perlu diperkuat untuk menggunakannya."

Tahun ini, para penyelenggara Reading and Leeds Festival juga telah menerima berbagai kritikan karena mengubah tradisi suguhan musik rock dengan mengundang para bintang pop dan hip-hop. Meski demikian, Dua Lipa berharap ia akan membuktikan ketidakpuasan para penggemar musik rock itu salah.

"Aku benar-benar tahu tradisi yang telah dimiliki Reading and Leeds di masa lalu, itu lebih dari sebuah festival rock. Tapi ketika kalian datang untuk tampil di sebuah pertunjukan, ada banyak energi di dalamnya dan banyak keragaman suara, itu bukan hanya sebuah pertunjukan pop," lanjut Dua.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru