Dikenal sebagai investor dan filantropis, seluruh petinggi industri teknologi maupun dunia olahraga mengucapkan duka atas meninggalnya Allen.
- Luthfiatun Nisa
- Selasa, 16 Oktober 2018 - 13:23 WIB
WowKeren - Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen meninggal dunia pada Senin (15/10). Allen tutup usia setelah berjuang melawan komplikasi kanker limfoma non-hodgkin, jenis kanker yang menyerang sel darah putih yang ada di kelenjar getah bening, limpa, dan organ di dalam sistem kekebalan tubuh lainnya. Sosok investor dan filantropis ini meninggal di kantor pusat Microsoft, Seattle.
Sejak tahun 2009 silam, Allen memang telah didiagnosa mengidap kanker limfoma dan kondisinya makin memburuk pada 2018. Namun rupanya, Allen juga mengidap jenis kanker lainnya pada awal 1980-an, sebelum resmi hengkang dari Microsoft.
Sebelumnya, Allen sempat mengungkapkan bahwa ia tengah menjalani menjalani perawatan intensif akibat kanker yang ia derita sejak awal oktober lalu. Pionir komputasi ini sempat dinyatakan pulih dari kanker setelah mendapat perawatan radiasi. Namun sayangnya, perjuangannya harus berakhir dalam usia 65 tahun.
Kabar meninggalnya sang investor tentunya menyisakan duka yang mendalam bagi banyak pihak. Tak hanya keluarga dan kerabat, ucapan belasungkawa juga datang dari rekan satu profesinya, hingga pesaingnya di industri teknologi.
Hingga kini, seluruh CEO industri teknologi di seluruh dunia masih berbondong-bondong mengucapkan rasa duka mereka melalui akun media sosial masing-masing. Mulai dari pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Google Sundar Pichai, hingga CEO Apple Tim Cook.
Statement from Microsoft CEO Satya Nadella on the passing of Paul Allen: pic.twitter.com/1iLDLenLKz
— Microsoft (@Microsoft) 15 Oktober 2018We lost a great technology pioneer today - thank you Paul Allen for your immense contributions to the world through your work and your philanthropy. Thoughts are with his family and the entire Microsoft community.
— Sundar Pichai (@sundarpichai) 15 Oktober 2018
Very sad to hear of Paul Allen’s passing. His passion for invention and pushing forward inspired so many. He was relentless to the end. My heart goes out to Paul’s family and friends.
— Jeff Bezos (@JeffBezos) 15 Oktober 2018
Our industry has lost a pioneer and our world has lost a force for good. We send our deepest condolences to Paul’s friends, the Allen family and everyone at Microsoft.
— Tim Cook (@tim_cook) 15 Oktober 2018
So sad to hear about the passing of Paul Allen. Among many other things he was a pioneer of commercial space travel. We shared a belief that by exploring space in new ways we can improve life on Earth. All our thoughts are with his loved ones.
— Richard Branson (@richardbranson) 15 Oktober 2018
Seperti diketahui, Allen tak hanya berkiprah di jalan teknologi hingga membesarkan namanya kini, tetapi pria berusia 65 tahun tersebut juga terbilang mencintai olahraga. Hal itu terbukti saat ia menjadi pendiri dari tim Seattle Seahawks, Portland Trail Blazers, dan Seattle Sounders. Maka tak heran jika sejumlah pemain maupun alumi beramai-ramai mengirimkan ucapan duka pada Allen.
We have lost a friend and a giant. Mr. Allen, thank you for your extraordinary vision, your abundant generosity and for believing in all of us. By your example, you made us all better, kinder. May you Rest In Peace. Go Hawks! pic.twitter.com/qcRUt3ko6j
— Russell Wilson (@DangeRussWilson) 16 Oktober 2018
Deeply saddened by the passing of @PaulGAllen. I’ll miss him greatly. His gracious leadership and tremendous inspiration will never be forgotten.
— Pete Carroll (@PeteCarroll) 15 Oktober 2018
The world is a better place because of Paul’s passion, commitment, and selflessness. His legacy will live on forever.
RIP Paul Allen. Gone way too soon. Thank you so much for your many contributions to society and to the sports world pic.twitter.com/7ITQuHpAMT
— Duane Brown (@DuaneBrown76) 15 Oktober 2018
Allen sendiri mendirikan Microsoft bersama Bill Gates pada tahun 1975 silam, yang kini menjelma menjadi salah satu raksasa teknologi dunia. Pertemuan keduanya berawal dari sebuah ruang komputer di Lakeside School, Seattle pada tahun 1968. Keduanya diketahui memiliki ketertarikan yang sama di bidang komputasi.
Sebelum Microsoft menjadi perusahaan yang merajai industri peranti lunak, Allen justru memilih untuk hengkang pada tahun 1983 dari perusahaan yang didirikannya. Selisih paham dengan Gates mendorong Allen untuk meninggalkan mitra bisnisnya.
Meski tak lagi bergelut di ranah teknologi, namun Allen juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dermawan. Allen dikenal sebagai pebisnis, investor, dan seorang filantropis.
Menurut majalah Forbes, Paul Allen lahir di Seattle pada tahun 1953 dan kekayaannya mencapai sekitar USD 21,7 miliar. Dengan uang yang ia hasilkan dari perusahaan peranti lunak, Paul Allen bersama dengan saudara perempuannya Jody mendirikan Vulcan Inc. yang berbasis di Seattle, yakni perusahaan yang mengelola investasi pribadinya dan kegiatan filantropisnya.
(wk/luth)