CNN pun telah menyampaikan permintaan maafnya setelah dua jurnalisnya memasuki tempat penitipan anak di mana 24 anak terbunuh dan memfilmkan TKP tanpa izin.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 10 Oktober 2022 - 08:59 WIB
WowKeren - Insiden pembantaian massal yang terjadi di tempat penitipan anak di Thailand telah menarik perhatian internasional dan menjadi sorotan media-media tak terkecuali CNN. Namun, CNN menuai kritik lantaran jurnalis yang bertugas meliput berita dari tempat kejadian dianggap melakukan hal yang tidak seharusnya.
CNN pun telah menyampaikan permintaan maafnya setelah dua jurnalisnya memasuki tempat penitipan anak di mana 24 anak terbunuh dan memfilmkan TKP tanpa izin. Kepala polisi nasional Surachate Hakparn mengatakan jika dua jurnalis tersebut didenda setelah pihak berwenang mendapati bahwa mereka telah bekerja di negara itu setelah masuk dengan visa turis tetapi dibebaskan dari kesalahan karena memasuki pusat penitipan anak.
Menurut investigasi, dua jurnalis itu yakin telah mendapatkan izin untuk masuk dan merekam setelah dilambai ke dalam gedung oleh seorang sukarelawan atau petugas kesehatan. Namun, mereka tidak menyadari bahwa orang tersebut tidak memiliki izin untuk mengizinkan mereka masuk.
Keduanya didenda 5.000 baht dan akan meninggalkan negara itu. Permintaan maaf disampaikan oleh wakil presiden eksekutif dan manajer umum CNN International, Mike McCarthy dan juga dua wartawan yang terlibat.
"Kami sangat menyesalkan segala kesusahan atau pelanggaran yang mungkin ditimbulkan oleh laporan kami," katanya. "Dan atas ketidaknyamanan kepada polisi pada saat yang menyedihkan bagi negara ini."
McCarthy juga mengatakan wartawannya tidak pernah bermaksud untuk melanggar aturan apa pun. Untuk selanjutnya, CNN telah berhenti menyiarkan laporan itu dan menghapus video dari situs webnya.
Adapun investigasi bermula ketika reporter Thailand membagikan gambar dua anggota kru yang meninggalkan tempat kejadian. Seorang anggota awak CNN terlihat memanjat tembok rendah dan pagar di sekitar kompleks, melewati garis polisi, dan yang lainnya sudah berada di luar.
Tak pelak hal itu memicu kritik dari Foreign Correspondents' Club of Thailand. Mereka kecewa dengan keputusan CNN untuk memfilmkan TKP di dalamnya. "Ini tidak profesional dan pelanggaran serius terhadap etika jurnalistik dalam pelaporan kejahatan," kata klub.
(wk/zodi)