Lewat akun Twitter resmi, Partai Gerindra menjelaskan maksud 'semprotan' Prabowo dan meminta warganet menonton video lengkapnya.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 07 Desember 2018 - 09:05 WIB
WowKeren - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto baru-baru ini menarik perhatian publik. Pasalnya, Calon Presiden nomor urut 02 tersebut mengecam beberapa media Indonesia yang tidak melaporkan 11 juta massa aksi "Reuni 212".
Video Prabowo memarahi awak media pun tersebar di media sosial. Aksi Prabowo ini juga menuai berbagai reaksi dari warganet. Ada yang memuji, ada pula yang menyindir sikap sang Capres.
Terkait dengan hal tersebut, Partai Gerindra langsung buka suara. Lewat akun Twitter resmi @gerindra, partai ini memberikan penjelasan mengenai sikap Ketua Umum mereka.
Akun Gerindra menanggapi salah satu warganet yang membagikan video "semprotan" Prabowo, Rabu (5/12). Gerindra lalu meminta warganet untuk menonton videonya secara utuh.
"Silakan lihat full videonya. Pak Prabowo tidak menggeneralisir semua wartawan dan stasiun TV," tulis akun Gerindra. "Yang dikritik adalah wartawan dan stasiun TV yang mengkhianati tugasnya sebagai wartawan dan jurnalis."
Silakan lihat full videonya. Pak Prabowo tidak menggeneralisir semua wartawan dan stasiun TV. Yang dikritik adalah wartawan dan stasiun TV yang mengkhianati tugasnya sebagai wartawan dan jurnalis. https://t.co/bvX6KO4eFs
— Partai Gerindra (@Gerindra) December 5, 2018
Tak berhenti sampai di situ, akun Gerindra juga membahas kembali kontroversi "Tampang Boyolali" dan "Diver Ojol". Menurut Gerindra, opini publik sering digiring oleh media untuk merugikan Prabowo.
"Sama pola nya seperti ‘tampang Boyolali’ dan ‘driver Ojol’ kemarin," lanjut akun Gerindra. "Opini digiring agar seolah-olah pak Prabowo mengejek atau mendiskreditkan sesuatu."
Sama pola nya seperti ‘tampang Boyolali’ dan ‘driver Ojol’ kemarin. Opini digiring agar seolah-olah pak Prabowo mengejek atau mendiskreditkan sesuatu. https://t.co/pvnFuGbBJq
— Partai Gerindra (@Gerindra) December 5, 2018
Sebelumnya, Prabowo juga sempat diprotes lantaran mengeluarkan candaan yang dirasa meremehkan orang-orang Boyolali dalam salah satu pidatonya. Capres ini juga pernah didemo oleh ratusan ojek online yang merasa profesi mereka direndahkan dalam salah satu pernyataannya.
(wk/Bert)