Sering Menjadi Pengganti Rokok, Vape Rupanya Juga Punya Bahaya yang Mengintai
Health

Meski tidak seberat rokok, kandungan dalam vape yang berupa bahan kimia tentu enggak sehat buat tubuh.

WowKeren - Rokok elektrik yang juga disebut sebagai vape merupakan hal yang cukup populer saat ini. Vape dinilai sebagai salah satu cara untuk mengurangi rokok tembakau yang berbahaya bagi kesehatan. Sebagian orang juga menggunakan vape sebagai cara untuk berhenti merokok.

Vape memiliki beberapa jenis dan ukuran. Mulai yang berbentuk seperti pulpen, portabel dan desktop. Di dalamnya, vape memiliki tabung yang akan menyimpan cairan. Cairan tersebut juga mengandung nikotin, propilen glikok atau gliserin serta penambah rasa seperti buah-buahan, kopi atau cokelat. Pengguna juga harus mengisi ulang cairan tersebut jika habis.


Bau asap vape memang tidak mengganggu seperti asap rokok. Hal ini menyebabkan vape diterima oleh masyarakat luas. Namun, perlu kalian ketahui bahwa vape juga menyimpan bahaya yang mengintai, lho.

Meski tidak seberat rokok, kandungan dalam vape yang berupa bahan kimia tentu enggak sehat buat tubuh. Bahkan orang lain juga bisa merasakan dampaknya. Simak di bawah ini untuk mengetahui bahaya dari vape.

(wk/nris)

1. Vape juga Menyebabkan Kecanduan sama Seperti Rokok


Vape juga Menyebabkan Kecanduan sama Seperti Rokok

Sebagian orang mencoba meninggalkan kebiasaan merokok dengan menggunakan vape. Dengan berdalih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka akan meninggalkan kebiasaan tersebut. Padahal, meski tidak besar, nikotin dalam vape juga menyebabkan ketergantungan.

Dilansir dari Hello Sehat, menurut dr. Neal Benowitz dari Center for Tobacco Control Research and Education, belum ada bukti medis bahwa vape dapat membantu menghentikan rokok tembakau. Dalam penelitian juga menunjukkan bahwa mengurangi dosis nikotin tidak membawa perubahan apapun terhadap kebiasaan merokok.

Selain itu, nikotin dalam vape merupakan jenis yang mudah diserap oleh tubuh. Ketika kalian menghirupnya, zat tersebut akan masuk ke dalam otak dalam waktu 10 detik. Otak akan bereaksi dengan memproduksi hormon adrenalin yang membuat kalian mereda bersemangat dan berenergi. Sayangnya, efek tersebut akan cepat hilang kemudian tubuh lemas kembali. Hal itu menyebabkan kalian ingin vaping lagi.

2. Vape Menyebabkan Penyakit Bronchiolitis Obliterans atau Paru-Paru Popcorn


Vape Menyebabkan Penyakit Bronchiolitis Obliterans atau Paru-Paru Popcorn

Nah, jangan kita vape tidak dapat menyebabkan penyakit berbahaya, ya. Penelitian dari Harvard University menemukan, para pengguna rokok elektrik dapat mengalami gangguan mematikan yang disebut dengan bronchiolitis obliterans atau lebih akrab disebut sebagai popcorn lung. Kondisi tersebut terungkap setelah peneliti menemukan kandungan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam cairan isi ulangnya.

Bahan kimia tersebut adalah diacetyl yang biasa digunakan sebagai pengganti mentega untuk makanan seperti cupcake, permen kapas atau popcorn. Bila dihirup dalam waktu lama, bahan tersebut dapat mengganggu kesehatan, salah satunya penyebab penyakit bronchiolitis obliterans. Bila seseorang menganggap sepele penyakit ini, jalan satu-satunya hanya dengan transplantasi paru-paru.

3. Vape Bisa Mengakibatkan Penyakit Pneumonia Lipoid


Vape Bisa Mengakibatkan Penyakit Pneumonia Lipoid

Selain paru-paru popcorn, vape juga menyebabkan pneumonia lipoid. Seorang pria berusia 50 tahun di Spanyol menderita penyakit tersebut setelah memeriksakan dirinya ke dokter lantaran mengeluh terhadap paru-parunya. "Dia didiagnosis mengalami pneumonia lipoid eksogen disebabkan oleh penggunaan berlebihan rokok elektronik," kata perawat. 

Sebelumnya, seorang wanita di Amerika serikat juga terkena penyakit pneumonia akibat menghisap rokok elektrik. Kasus ini disebabkan oleh reaksi peradangan terhadap keberadaan zat lipid di paru-paru atau timbunan lemak yang ditemukan di jaringan paru-paru. Dokter mengatakan bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan minyak berbasis gliserin di dalam vape.

4. Hati-Hati, Vape Rawan Meledak


Hati-Hati, Vape Rawan Meledak

Pernah mendengar kasus vape yang meledak saat tengah digunakan, bukan? Ledakan yang ditimbulkan oleh vape bisa sangat parah. Bahkan beberapa kasus menyebutkan pasien membutuhkan transplantasi kulit, lho.

Perlu kalian ketahui bahwa baterai rokok elektris dapat meledak kapan saja dan di mana saja. Banyak kasus yang tercacat vape meledak ketika di disimpan di kantong celana penggunanya. Wah, apa kalian masih ingin menggunakan vape?

5. Kandungan Perasa dalam Cairan Vape Berbahaya


Kandungan Perasa dalam Cairan Vape Berbahaya

Penelitian dari University of North Carolina, Chapel Hill menemukan adanya pengaruh 13 perasa vape terhadap perkembangan sel paru-paru. Setidaknya ada 5 perasa , seperti kayu manis, pisang pudding, kola, vanila dan mentol yang memiliki dampak pada sel paru-paru. Jika kalian mengonsumsinya dalam jumlah tinggi, perasa tersebut akan membunuh sel-sel normal. Beberapa sel yang terkena efek tersebut tidak dapat diproduksi tubuh dalam tingkat normal.

6. Kebiasaan Gunakan Vape dapat Mengakibatkan Kerusakan Paru-Paru


Kebiasaan Gunakan Vape dapat Mengakibatkan Kerusakan Paru-Paru

Seperti yang sebelumnya telah disebutkan, vape mengandung nikotin yang tentu tidak baik untuk tubuh. Bahan ini menyebabkan peradangan pada paru-paru, mengurangi kemampuan jaringan untuk melindungi tubuh dari zat asing.

Sebuah penelitian dapat Toxicology dan Applied Pharmalogy, menyebutkan bahwa vape memiliki dampak yang sama pada efek jangka pendek dari rokok tembakau. Hasilnya pun menunjukkan gejala yang sama dari peradangan dan kerusakan paru-paru. Nikotin juga berdampak buruk pada organ lainnya seperti otak, jantung dan sistem kekebalan tubuh.

7. Vape dapat Menyebabkan Keracunan pada Anak-Anak


Vape dapat Menyebabkan Keracunan pada Anak-Anak

Tak hanya merugikan orang lain, vape juga berdampak buruk pada anak-anak. Vape mengandung nikotin cair yang terasa tidak enak jika ditelan. Namun, bagi anak-anak yang mencecapnya walau hanya sedikit, efeknya akan sangat berbahaya. Mereka bisa mengalami detak jantung naik, oto berkedut, muntah dan berkeringat. Jika cairan tersebut terkenal kulit juga bisa menyebabkan sensasi terbakar. Serem banget, ya.

8. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh


Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Elizabeth M. Martin, dkk dalam penelitiannya yang diterbitkan melalui University of North Carolina, Chapel Hill menemukan bahwa perokok aktif dan pengguna vape sama-sama menunjukkan tanda-tanda berkurangnya aktivitas 549 gen yang diketahui mendukung sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Penemuan tersebut menjadi bukti bahwa senyawa yang ditemukan dalam cairan vape yang berfungsi untuk menciptakan uap memiliki efek imunosupresif pada tubuh.

9. Resiko Kanker Mengintai Pengguna Vape


Resiko Kanker Mengintai Pengguna Vape

Tak hanya perokok yang beresiko mengalami kanker paru-paru, vape juga bisa meningkatkan peluang tersebut. Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian dari University of Nevada menyatakan bahwa vape mengandung zat formaldehid yang bersifat karsinogenik alias pemicu kanker. Zat formaldehid tersebut dapat masuk dan langsung terserap di dalam paru-paru, sehingga menimbulkan peluang kanker paru yang cukup besar.

Nah, kalian sudah mengetahui bahaya vape, kan? Maka, jangan jadikan vape cara untuk berhenti merokok, ya. Kalian bisa melakukan hal lain yang ampuh, simak di sini.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru