Rizal Ramli Pilih Presiden Baru Ketimbang Ibu Kota Baru, Luhut: Memang Kamu yang Nentukan?
Instagram/kemenkomaritim
Nasional

Luhut menjelaskan bahwa sudah ada mekanisme yang mengatur tentang pergantian Presiden. Ia pun menyayangkan pernyataan Rizal yang menyebut rakyat Indonesia butuh Presiden baru.

WowKeren - Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, sempat mengkritik kebijakan pemerintah Joko Widodo untuk memindahkan Ibu Kota Negara Indonesia. Menurut Rizal, rakyat Indonesia tidak membutuhkan Ibu Kota yang baru, melainkan Presiden yang baru.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara. "Enggak usah didengerin lah yang gitu-gituan," ujar Luhut di Gedung BPPT, Jakarta, pada Kamis (2/5).

Menurut Luhut, ucapan Rizal tidak elok dilontarkan oleh seorang intelektual. Luhut pun menyebut bahwa pergantian Presiden tidak bisa ditentukan oleh Rizal seorang diri.

"Ya karena seorang intelektual enggak elok asal ngomong saja. Jadi seperti tadi kau bilang mau ganti presiden," ucap Luhut. "Lah ganti Presiden kan siapa yang nentukan, memang kamu yang nentukan ganti Presiden?"


Luhut pun menjelaskan bahwa tentu sudah ada mekanisme yang mengatur tentang pergantian Presiden. Dalam mekanisme tersebut sudah diatur pula prosedur laporan apabila ditemui adanya kecurangan. Oleh sebab itu, Luhut menyayangkan pernyataan Rizal.

"Kalau dia belajar, mestinya secara intelektual harus lihatin jangan rakyat dibodohi. Kalau ada pelanggaran, pelanggaran itu di mana, laporkan ke Bawaslu," jelas Luhut. "Kan semua ada mekanisme bukan kuat-kuatan, marah-marahan, atau pemaksaan kehendak, jangan, hati-hati kita."

Diketahui, pernyataan Rizal tersebut disampaikan usai mengikuti peringatan May Day 2019 bersama capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Rabu (1/5). Pernyataan tersebut dilontarkannya menanggapi rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia yang tengah ramai digaungkan pemerintah.

Kritik atas rencana pemindahan Ibu Kota tersebut juga datang dari sejumlah pihak lain. Salah satunya datang dari pakar politik dan filsafat kondang, Rocky Gerung. Rocky mempertanyakan dasar pemindahan Ibu Kota tersebut.

"Mau dipindahkan kemana Ibu Kotanya? Malahan lebih lucu kalau permasalahan dasarnya hanya banjir," tutur Rocky saat menjadi pembicara di Seminar Kepemimpinan di Gedung Duafa Center, Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (1/5). "Nah, kalau Ibu Kota itu dipindahkan lantas apakah Jakarta tidak banjir lagi?"

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru