Jangan Panik! Ikuti 8 Langkah Pertolongan Pertama Pada Penderita Stroke Sebelum Bantuan Medis Datang
Health

Ketika keluarga atau orang terdekat kita terserang stroke jangan panik dan segeralah mencari pertolongan medis. Selagi menunggu pertolongan medis, beberapa langkah berikut bisa menolong pasien agar tak mengalami keadaan yang lebih parah.

WowKeren - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan para penderita stroke kerap kali mengalami kelumpuhan di beberapa bagian tubuhnya, seperti tangan, kaki atau bahkan wajah.


Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi. Oleh karena itu, para penderita stroke harus mendapatkan perawatan secepat mungkin.

Ketika keluarga atau orang terdekat kita terserang stroke jangan panik dan segeralah mencari pertolongan medis. Namun selagi menunggu pertolongan medis tersebut datang, beberapa langkah berikut bisa menolong penderita agar tak mengalami keadaan yang lebih parah. Berikut 8 langkah pertolongan pertama untuk penderita stroke yang dapat dilakukan selagi menunggu bantuan medis datang.

(wk/putr)

1. Pastikan Pasien Tetap pada posisi dan Jangan Dipindahkan


Pastikan Pasien Tetap pada posisi dan Jangan Dipindahkan

Ketika salah satu orang terdekat kalian terlihat menderita stroke jangan langsung pindahkan pasien. Ketika kalian memindahkan pasien dari tempat asal atau tempat semula, itu akan membuat kemungkinan pecahnya pembuluh darah halus dalam otak akan semakin cepat terjadi dan tentunya akan berisiko.

Cukup bantu pasien untuk mengambil posisi untuk duduk atau terlentang supaya tidak terjatuh lagi. Selain itu pastikan juga pasien tidak terbentur atau terpeleset jatuh karena hal tersebut akan makin membuat resiko pecahnya pembuluh darah halus makin besar. Simak juga makanan yang dapat mengurangi resiko serangan stroke di sini.

2. Buat Kondisi Pasien Senyaman Mungkin Sampai Bantuan Medis Datang


Buat Kondisi Pasien Senyaman Mungkin Sampai Bantuan Medis Datang

Usahakan untuk memastikan posisi pasien senyaman mungkin. Pastikan juga posisi pasien nyaman agar tubuh dan peredaran darah tidak mengalami gangguan. Tenangkan pasien dan usahakan agar tetap dapat bernapas dengan lancar. Dengan posisi yang nyaman, kondisi pasien tidak akan bertambah parah selagi menunggu bantuan medis datang.

Selain itu memastikan posisi nyaman pasien juga akan membantu kondisi psikologisnya. Memperhatikan posisi nyaman pasien membuat kondisi psikologis pasien stroke ringan akan jauh lebih baik dan tenang. Dengan begitu pasien tak akan panik dan melakukan gerakan yang tidak perlu yang mungkin bisa makin memperparah kondisi.

3. Jangan Lupa Cek Pernapasan Pasien Agar Memudahkan Pertolongan


Jangan Lupa Cek Pernapasan Pasien Agar Memudahkan Pertolongan

Langkah pertama sebelum memberikan pertolongan lainnya adalah memeriksa pernapasan pasien. Periksa untuk melihat apakah mereka bernapas dengan lancar atau kesulitan bernapas.. Jika pasien tidak bernapas sama sekali, terapkan CPR seperti yang biasa dilakukan pada penderita sesak napas atau penyakit jantung.

Setelah itu longgarkan pakaian seperti dasi, ikat pinggang, atau syal demi memberikan mereka keleluasaan. Terus pantau pernapasan pasien agar memudahkan pertolongan medis untuk memberikan perawatan berikutnya.

4. Jangan Langsung Beri Makan Atau Minum Jika Kondisi Tidak Memungkinkan


Jangan Langsung Beri Makan Atau Minum Jika Kondisi Tidak Memungkinkan

Ingat, jangan langsung memberi pasien makan atau minum jika kondisi tidak memungkinkan. Kondisi tidak memungkinkan di sini mungkin terdapat kelumpuhan wajah yang membuat pasien tidak bisa membuka mulut atau menelan makanan. Hal ini untuk menghindari kalau-kalau mereka tersedak saat menelan sesuatu.

Jika pasien terlihat memungkinkan untuk makan atau minum cukup beri mereka minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Jika pasien mengalami dehidrasi, peredaran darah menuju ke otak akan semakin tidak maksimal yang membuat pasokan oksigen menuju jaringan saraf otak juga tidak maksimal. Simak juga cara mencegah stroke di sini.

5. Ajak Pasien Bicara Agar Tenang Dan Tidak Panik Selama Perawatan


Ajak Pasien Bicara Agar Tenang Dan Tidak Panik Selama Perawatan

Langkah selanjutnya adalah ajaklah bicara pasien dengan tenang dan yakinkan bahwa mereka bisa melalui semua ini. Menyemangati pasien juga bisa membuat pasien merasa tenang dan tidak panik saat mengalami serangan stroke.

Mengajak pasien berbicara juga membuat mereka dapat berkomunikasi dengan lancar. Saat bicara, hadapkan wajah kalian ke pasien agar mereka bisa melihat gerak bibir dan ekspresi wajah kalian. Usahakan untuk berbicara dengan tenang dan perlahan serta berikan kalimat dukungan atau semangat untuk pasien.

6. Cek Respon Pasien Dengan Seksama Untuk Dilaporkan Pada Petugas Medis Nantinya


Cek Respon Pasien Dengan Seksama Untuk Dilaporkan Pada Petugas Medis Nantinya

Sambil melakukan setiap tahap pertolongan pertama pastikan kalian terus mengecek respon pasien dengan seksama dari waktu ke waktu. Periksa apakah ada penurunan atau perubahan kondisi pasien misalnya awalnya dapat menggaruk, lalu setengah jam kemudian tidak bisa lagi. Hal ini penting untuk diperhatikan karena harus dilaporkan kepada petugas medis nantinya.

Pasien dapat juga mengalami muntah atau mata gelap sebelah. Jika penderita muntah, besar kemungkinan pembuluh darahnya pecah. Bila matanya gelap sebelah, bisa jadi merupakan penyumbatan pembuluh darah di dekat mata. Laporkan kejadian tersebut pada petugas medis yang nanti datang menolong.

7. Hindari Tusuk Tubuh Pasien Dengan Jarum Karena Tidak Memiliki Manfaat


Hindari Tusuk Tubuh Pasien Dengan Jarum Karena Tidak Memiliki Manfaat

Banyak orang yang menyarankan untuk menusuk jari dan telinga pasien stroke yang mengalami kelumpuhan agar darah mengalir keluar. Namun dokter menyebut hal tersebut tidak ada manfaatnya. Menusuk jarum ke jari tangan tidak bermanfaat bagi pasien, dan justru malah memperlambat pasien mendapat pertolongan pertama yang dibutuhkan.

Dilansir dari DetikHealth, dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan bahwa tidaklah benar jika kita menusuk telinga atau jari sampai berdarah-darah sehingga stroke-nya menjadi hilang. Jadi hindari menusuk tubuh pasien sembarangan tanpa ada panduan dari petugas medis. Intip juga hal sepele ini bisa sebabkan stroke hingga kerusakan otak loh.

8. Jangan Panik Dan Segera Cari Pertolongan Medis


Jangan Panik Dan Segera Cari Pertolongan Medis

Selain kondisi pasien, hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan kondisi si penolong juga dalam keadaan tenang dan tidak panik. Kondisi penolong yang panik akan membuat resiko kecerobohan makin besar dan tentunya mempengaruhi kondisi pasien.

Saat kondisi pesien mulai pulih kembali, segeralah cari pertolongan medis. Bawalah pasien ke dokter terdekat atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan yang lebih lanjut. Ingat, sebelum 6 jam sejak dihitung sejak serangan, penderita stroke sudah harus mendapat pertolongan medis.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru