Neraca Dagang RI Tekor Lagi, Jokowi Singgung Ibu-Ibu Pecinta Barang Branded
Nasional

Presiden Joko Widodo meminta agar rakyat lebih mencintai hasil produksi dalam negeri yang kualitasnya bisa bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

WowKeren - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berbicara menanggapi defisit neraca perdagangan yang diketahui kembali defisit. Hal tersebut disampaikan olehnya saat membuka sekaligus meresmikan acara Hari Belanja Diskon (HB) Indonesia di Senayan City, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta kepada semua peserta untuk lebih mencintai produk dalam negeri. Ia kemudian menyinggung orang-orang yang lebih memilih untuk membeli barang branded.

"Neraca perdagangan kita masih defisit, defisit transaksi berjalan kita masih gede," kata Jokowi, Kamis (15/8). "Kalau kita masih semuanya barang impor, impar, impor, impar, impor, terutama ibu-ibu senangnya megang-megang brand, tas, sepatu, apa itu. kita juga punya yang bagus-bagus."


Sebagai langkah untuk menekan defisit neraca perdagangan, Jokowi meminta agar segenap jajaran produsen tanah air bisa meramaikan dan menguasai pasar dalam negeri. Banyak barang produksi dalam negeri yang tak kalah bagus dari barang produksi luar negeri.

Ia tidak ingin jika produk asing menguasai pasar lokal. "Jangan sampai pasar yang ada dikuasai oleh merek-merek luar. Jangan sampai. Saya titip ini. Tugas bapak ibu sekalian mengisi pasar-pasar yang ada," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu, Jokowi juga meminta Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk memberikan tempat yang paling depan untuk produk lokal di setiap pusat perbelanjaan. Ia mengaku senang dengan Hippindo yang menggelar parade brand lokal dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 dengan memberikan potongan harga hingga 74 persen. "Saya sebetulnya sudah lama menunggu acara seperti ini," ungkap Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, neraca dagang RI kembali mengalami defisit sebesar 60 juta dolar AS. Hal ini disebabkan karena nilai impor masih jauh lebih besar daripada impor. Tercatat, ekspor Indonesia berada di angka 15,45 miliar dolar AS sedangkan impornya masih 15,51 miliar dolar AS. "Dengan ekspor 15,45 miliar dolar AS dan impor 15,51 miliar dolar AS, terjadi defisit 0,06 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait