Ribuan Demonstran Hong Kong Bentuk Rantai Manusia Sepanjang 50 Kilometer
Twitter/Anson_Law_
Dunia

Kompak mengenakan pakaian dan masker hitam, massa demonstran menggelar aksi damai bertajuk 'Hong Kong Way' di area publik. Tuntutan massa masih sama, yakni soal kebebasan berdemokrasi.

WowKeren - Aksi demonstrasi di Hong Kong sudah bergulir beberapa pekan belakangan. Berbagai aksi terus dilakukan para demonstran yang menuntut kebebasan berdemokrasi tersebut. Mulai dari aksi brutal dengan memboikot fasilitas umum, hingga aksi damai yang digelar pada Jumat (23/8) malam.

Dilansir dari The Guardian, puluhan ribu massa demonstran bergandengan tangan membentuk rantai manusia sepanjang 30 mil atau hampir 50 kilometer. Aksi ini dilakukan di kedua sisi pelabuhan kota yang menjadi pusat keuangan Hong Kong.

Dengan bergandengan tangan dan menyanyikan lagu-lagu, para demonstran tersebut berjajar di trotoar, jembatan layang, serta taman-taman Hong Kong. Barisan cahaya ponsel dilambaikan sebagai penutup aksi yang baru pertama kali digelar itu.

Aksi bertajuk "Hong Kong Way" ini terinspirasi dari langkah serupa di Baltik, Uni Soviet, tiga dekade silam. Kala itu, 23 Agustus 1989, sekitar dua juta orang membentuk rantai manusia sepanjang 600 mil demi memprotes pemerintahan Uni Soviet.

"Di tempat itu, waktu itu, orang-orang mencoba menggunakan bentuk ekspresi ini untuk mengekspresikan keinginan mereka untuk bebas dari negara Soviet," kata seorang demonstran, Kay. "Orang-orang Hong Kong berusaha untuk mengekspresikan diri mereka dan mengekspresikan kerinduan mereka untuk kebebasan dan hak asasi manusia."


Aksi malam itu digelar tanpa izin, namun dapat berlangsung damai. Hal ini berkebalikan dengan kekerasan serta kebrutalan polisi dalam mengamankan sejumlah aksi massa tak berizin pada pekan-pekan sebelumnya.

Aksi ini pun tidak mengganggu mobilitas penduduk Hong Kong. Pasalnya para demonstran berdiri di satu baris sepanjang trotoar. Rantai manusia itu lantas terputus ketika mencapai jalan raya, sehingga memungkinkan lalu lintas tetap berjalan normal.

Setelah protes berakhir, para demonstran pun langsung tertib membubarkan diri. Mereka melebur kembali ke jalan, mengikuti semboyan tidak resmi dari aksi tersebut, yakni "jadilah seperti air".

Untuk diketahui, aksi demonstrasi di Hong Kong sudah dimulai sejak Juni 2019 lalu. Aksi ini didorong oleh kemarahan akibat RUU yang memungkinkan penduduk Hong Kong dikirim ke Tiongkok untuk diadili.

Sistem peradilan di Tiongkok yang tidak jelas serta dikendalikan secara politik membuat masyarakat Hong Kong mengkritik keras RUU tersebut. Namun belakangan, ketika aksi demonstrasi meluas, beberapa pengunjuk rasa mulai menyerukan kebebasan berdemokrasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait