Heboh Gelar Putera Reformasi Untuk Jokowi, Begini Kata Alumni Trisakti
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

Universitas Trisakti dikabarkan akan memberi gelar 'Putra Reformasi' kepada Presiden Jokowi dalam rangka peringatan dies natalis ke-54. Namun rencana ini menuai sejumlah kritikan keras.

WowKeren - Baru-baru ini beredar viral rencana Universitas Trisakti (Usakti) untuk memberikan gelar "Putra Reformasi" kepada Presiden Joko Widodo. Lewat sebuah surat yang diteken oleh Pjs Rektor Ali Ghufron Mukti, Usakti dikabarkan akan memberikan gelar tersebut dalam rangka peringatan dies natalis ke-54.

Rencana ini pun menuai protes dari banyak pihak, salah satunya aktivis HAM, Haris Azhar. Haris yang juga merupakan alumni Usakti mengaku tidak sepakat dengan rencana tersebut.

Pasalnya, hingga kini, Jokowi belum membuktikan kapabilitasnya dalam menuntaskan masalah HAM di Indonesia. Terutama kasus kerusuhan 12 Mei 1998.

Hal senada juga diungkap oleh perwakilan Ikatan Alumni (Ika) Usakti. Sekretaris Jenderal Ika Usakti, Achmad Kurniawan, menegaskan bahwa usulan pemberian gelar Putra Reformasi kepada Jokowi bukan dari mereka.

Kurniawan pun memastikan pihaknya telah mengirimkan surat tanggapan untuk Usakti. Mereka berharap mendapat kesempatan untuk bisa beraudiensi dengan Pjs Rektor Usakti, Ali Ghufron Mukti. "Kami pertanyakan (rencana pemberian gelar itu) dan mau audiensi soal surat tersebut dan surat tanggapan kami," katanya, Minggu (22/9).


Lebih lanjut, Kurniawan mengaku mempertanyakan rencana tersebut. Sebab, menurutnya, Ika Usakti hanya berencana memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Jokowi, bukan Putra Reformasi.

"Kami mempertanyakan sih, kenapa rektor bisa membuat surat ke Presiden untuk penganugerahan Putra Reformasi," tuturnya, dilansir Detik News. "Lalu kami tegaskan itu bukan usulan ikatan alumni secara organisasi."

"Sebenarnya usulan kami mau ngasih gelar ke Pak Jokowi Doktor Honoris Causa," imbuhnya. "Tapi kok tiba-tiba belok, malah Putra Reformasi. Kampus kan lembaga pendidikan."

Di sisi lain, pihak Istana juga sempat memberikan tanggapan. Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP, Ali Mochtar Ngabalin mengaku akan memeriksa lebih lanjut pada Senin (23/3).

Namun Ngabalin memastikan gelar tersebut tak pernah diminta oleh Jokowi. Sebab, menurutnya, sang presiden bukanlah sosok yang minta dipuji.

"Tentu nanti yang menjawab itu adalah Trisakti karena Presiden Joko Widodo sendiri itu kalau orang Jawa bilang, nyuwun sewu ya, mohon maaf, nyuwun sewu, tidak pergi ke sana-kemari, cari-cari muka untuk dihormati, dipuja, dipuji," kata Ngabalin. "Presiden Jokowi tidak begitu karakternya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru