Pengamat Ungkap Potensi Jokowi Jadi Target Teroris Usai Penusukan Wiranto
Nasional

2 teroris yang berafiliasi dengan kelompok JAD Bekasi menjadi pelaku penusukan Wiranto. Pengamat terorisme Al Chaidar pun mengungkap ada potensi Jokowi menjadi target selanjutnya.

WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto baru saja menjadi korban penusukan di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10). Polisi mengungkapkan bahwa dua penusuk Wiranto merupakan bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

Kejadian ini pun turut dikomentari oleh pemerhati terorisme, Al Chaidar Abdul Rahman Puteh. Menurut Al Chaidar, kelompok teroris seperti itu sudah memiliki daftar hitam atau "Aimmatul Kufur" yang berisi daftar target yang akan diserang.

Menurut Al Chaidar, dugaan akan terjadinya serangan atas sejumlah pejabat publik sudah diinformasikan oleh kepolisian dua bulan lalu. Apalagi karena jaringan JAD ini berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Lebih lanjut, Al Chaidar pun menyebut bahwa Presiden Joko Widodo bisa menjadi sasaran selanjutnya. Pasalnya, Jokowi yang populis dengan kebiasaannya berbaur di tengah masyarakat akan mudah dijadikan target serangan teroris.

Oleh karena itu, Al Chaidar mengingatkan agar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk bekerja lebih ekstra. "Teroris, bisa saja masuk melalui kerumunan untuk menyerang. Harus ada pemantauan yang serius dari Paspampres atau intelijen tentang hal ini," ujarnya, dilansir dari Viva, Sabtu (12/10).


Masalah keamanan dan keselamatan para pejabat negara memang sangat diperhatikan pasca kejadian penusukan yang dialami Wiranto tersebut. Hal ini seperti disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidique. Jimly mengaku mengkhawatirkan keamanan Jokowi yang dikenal dengan gaya blusukannya untuk menemui rakyat secara langsung di lapangan.

"Saya khawatir ini Presiden ini," kata Jimly sesudah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10). "Jangan sampai blusukan nanti dalam suasana begini, kita mesti hati-hati."

Di sisi lain, Jokowi pun mengaku bahwa pengamanannya ditingkatkan usai kejadian yang menimpa Wiranto. Paspampres yang berjaga di sekitarnya pun bekerja lebih siaga demi menghindari kejadian serupa. "Kewaspadaan Paspampres lebih ditingkatkan karena peristiwa kemarin," ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/10).

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan kebiasaannya blusukan tidak akan berubah. Ia pun memastikan masyarakat tetap bisa mendekat atau berswafoto dengannya.

"Ya masih lah, selfie kan enggak apa-apa," jelasnya. "Yang paling penting pengamanan Paspampres lebih waspada. Biasa, tetap seperti biasa."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait