Dulu 'Musuhi' Prabowo, Kini Ketum Projo Akui Siap Pasang Badan
Nasional

Ketum Projo sekaligus Wamen PDTT ini sebelumnya mengaku sudah mulai 'cinta' pada Prabowo, yang notabene merupakan mantan 'musuhnya'. Belakangan Budi Arie bahkan mengaku siap pasang badan demi Prabowo.

WowKeren - Ada dinamika hubungan politik yang menarik dalam pembentukan Kabinet Indonesia Maju. Yakni soal masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, padahal selama ini Ketua Umum Partai Gerindra itu selalu menjadi oposisi Joko Widodo. Serta terkait sikap "plin-plan" organisasi Pro-Jokowi, yang sempat mengaku kecewa namun kembali ceria pasca mendapat jatah kursi wakil menteri.

Fenomena ini pun turut ditanggapi oleh Ketum Projo Budi Arie Setiadi. Budi, yang kini sudah resmi menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), pun tak menampik bahwa organisasi yang mengawal Jokowi hingga mencapai kursi RI 1 itu sudah bubar.

Menurutnya Projo memang bubar lantaran misi mereka sudah tuntas terlaksana. Namun kali ini Projo kembali bersatu demi mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dukungan ini pun tak pilih-pilih. Menurut Budi Arie, pihaknya selalu siap mengamankan, membela, dan pasang badan bahkan terhadap Prabowo yang notabene pernah menjadi rival mereka.


"Pak Prabowo kan bagian dari mitra kami, mitra kita di kabinet. Masak kita mau menjelekkan sesama anggota kabinet," kata Budi, dilansir Detik News pada Rabu (30/10). "Menyerang (anggota) kabinet Pak Jokowi berarti menyerang Pak Jokowi juga. (Oleh karena itu) kita akan pasang badan."

Ia pun bertekad mengumpulkan dukungan yang solid untuk pemerintah. Bahkan kemungkinan ia akan melibatkan relawan Jokowi dan Prabowo lain. "Iya pikiran itu ada, tinggal menunggu momen aja," ungkap Budi Arie.

Pada kesempatan yang sama, Budi Arie pun mengaku siap menjalankan tugasnya sebagai Wamen PDTT dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan aktif mengawal penyaluran dana desa agar tepat sasaran.

Menurutnya selama lima tahun terakhir penyaluran dan pemanfaatan dana desa sudah cukup baik. Kendati demikian masih ada oknum di beberapa daerah yang memanfaatkan dana desa itu untuk kepentingan pribadi.

"(Dana desa ditahan dan dibungakan). Hasilnya lalu digunakan untuk modal kampanye ikut Pilkada," jelasnya. "Ini terjadi lho, cuma saya nggak mau sebut nama dan daerahnya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru