Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, justru berterima kasih kepada eks Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, yang menyindirnya sebagai Tionghoa 'kelas Glodok'.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 21 November 2019 - 11:08 WIB
WowKeren - Kabar direkrutnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih hangat diperbicangkan. Meski demikian, kabar ini menuai sejumlah pro dan kontra.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli misalnya, ia menilai bahwa Ahok akan menimbulkan masalah baru apabila benar menjadi bos BUMN. Rizal juga mengatakan apabila penunjukan Ahok didasarkan pada asas keterwakilan unsur Tionghoa dalam pemerintahan atau bidang penting negara, maka masih ada banyak pilihan yang tersedia dibandingkan Ahok.
"Kalau mau misalnya, perlulah pejabat Tionghoa, banyak eksekutif yang bagus di perusahaan swasta, angkat tu jadi kepala badan ini, BUMN, ini bagus," tutur Rizal di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/11). "Kalau perlu Chinese sebagai menteri, wakil menteri, atau BUMN, cari. Banyak eksekutif Chinese yang lebih canggih, smooth, bukan kelas Glodok."
Disindir "Kelas Glodok" oleh Rizal, Ahok hanya tertawa. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai bahwa Glodok merupakan kawasan niaga yang berisi orang-orang sukses.
"Glodok? Orang Glodok sih top lho usahanya," tutur Ahok sebelum mengisi acara Workshop Fraksi PDIP DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota di Semarang pada Rabu (20/11). "Ya enggak?"
Selain itu, Ahok juga menilai bahwa menjadi orang Glodok tidak mudah. Pasalnya, biaya sewa tempat usaha di Glodok sangat tinggi.
"Lu kira gampang jadi orang Glodok?" ujar Ahok. "Sewa tempatnya mahal lho di Glodok."
Meski demikian, Ahok mengucapkan terima kasih pada Rizal yang telah menyindirnya "kelas Glodok". Pasalnya, Ahok merasa telah disamakan dengan orang-orang kaya di Glodok.
"Ya samakan ya terimakasih, berarti gua bakal jadi orang kaya nih bos," kata Ahok. "Kalau disamakan dengan orang Glodok bisa kaya dong gue."
Sementara itu, Ahok juga telah menanggapi penolakan dirinya sebagai bos BUMN. Ahok menyebut bahwa penolakan merupakan hal yang biasa baginya. "Di dunia ini, hidup ini, tidak ada yang setuju seratus persen kok," pungkas Ahok.
(wk/Bert)
