Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Ternyata Emban Sederet Tugas Berat
Nasional

Posisi Ahok di BUMN telah menemui titik terang pada Jumat (22/11) lalu, yakni sebagai Komisaris Utama Pertamina. Gebrakan Ahok demi menuntaskan sederet tugasnya sebagai Komut Pertamina pun dinantikan masyarakat.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengungkapkan posisi pasti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di perusahaan pelat merah. Menurut Erick, sedianya Ahok akan ditempatkan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Terkait dengan amanah tersebut, pengamat rupanya menilai Ahok akan mengemban sederet tugas berat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra PG Talattov, pun membeberkan tugas-tugas yang sekiranya harus diselesaikan Ahok selama menjadi Komut Pertamina.

Salah satunya adalah perihal isu mafia minyak dan gas. Menurutnya ada ekspektasi besar dari masyarakat akan gebrakan Ahok dalam memberantas mafia migas hingga ke akarnya.

"Ahok dianggap berani menghadapi para mafia migas yang disinyalir masih ada," ujar Abra seperti dikutip dari Antara, Senin (25/11). "Publik memiliki ekspektasi besar terhadap itu kepada Ahok, setidaknya dalam jangka pendek ada tindakan lanjut."

Namun demikian, menurut Abra, Ahok perlu merangkul semua pihak di lingkungan Pertamina demi mewujudkan hal tersebut. Padahal, seperti diketahui, kalangan internal Pertamina pun menolak kehadiran Ahok sebagai petinggi di perusahaan pelat merah itu.


Tak hanya soal mafia migas, Ahok juga diharapkan bisa mengawasi rantai bisnis Pertamina dari hulu ke hilir dengan lebih baik. Sehingga rantai bisnis yang tercipta lebih efisien dan berkontribusi menekan defisit migas.

"Yang menjadi perhatian pemerintah adalah menekan defisit migas secara gradual," kata Abra. "Itu harus menjadi perhatian Ahok, maka itu harus diperhatikan sisi hulu dan hilir."

Dari sisi hulu, Ahok diharapkan dapat memberi arahan agar Pertamina bisa meningkatkan produksinya dengan menemukan cadangan-cadangan baru. Sedangkan dari sisi hilir, Pertamina harus bisa mengoptimasi kilang demi mewujudkan bahan bakar minyak satu harga.

Selain itu, Ahok juga harus bisa memastikan kelancaran program pemerintah. Salah satunya terkait pemakaian BBM dengan campuran 30 persen nabati alias B30.

Dengan sederet tugas berat tersebut, Abra pun berharap Ahok bisa melepas atribut partai politik supaya terhindar dari konflik kepentingan. Hal senada sebelumnya juga sempat diungkap oleh Menteri Erick.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait