'Hobi Marah' Ternyata Bikin Ahok Cocok Jadi Komut Pertamina, Kok Bisa?
Nasional

BTP alias Ahok memang dikenal memiliki sifat temperamental yang sempat menjegal langkahnya sebagai Komut Pertamina. Namun rupanya eks Sesmen BUMN Said Didu punya pandangan berbeda.

WowKeren - Terpilihnya eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) terus menjadi sorotan. Tak hanya dari masyarakat awam, sejumlah tokoh, terutama yang acap bersinggungan dengan ranah BUMN, masih menyangsikan kompetensi Ahok.

Seperti diungkap oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, rekam jejak Ahok di birokrasi memang sudah teruji. Namun rekam jejak Ahok di korporasi, terutama yang berkaitan dengan minyak dan gas, masih abu-abu.

Secara tersirat, Sandiaga pun menilai Ahok sejatinya kurang tepat bila ditempatkan sebagai Komut Pertamina. Kendati demikian, ia meminta agar masyarakat tak terburu-buru menilai dan memberikannya kesempatan demi membuktikan komptensinya.

Senada dengan yang disampaikan Sandiaga, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengaku tak mengetahui kompetensi apa yang dimiliki Ahok hingga terpilih menjadi Komut Pertamina. Namun ia mengapresiasi Menteri Erick Thohir yang mengumumkan perihal penyeleksian Ahok sebagai calon petinggi BUMN.

"Saya senang proses fit and proper test yang dilakukan oleh Pak Manteri," ujar Said di program "Mata Najwa", Rabu (4/12). "Karena dia umumkan dulu ke publik dan 270 juta orang mengevaluasi Ahok dan menghasilkan kontroversi."


Walau demikian, Said menilai ada kompetensi Ahok yang membuatnya cocok ditempatkan sebagai Komut Pertamina, yakni sifat temperamental Ahok. Begini penjelasan Said.

"Sehingga saya pikir, tugasnya bukan di Migas, mungkin tugasnya ada 4 masalah besar di Pertamina," tutur Said. "Dugaan saya saja."

"Satu, penugasan pemerintah yang sering merugikan Pertamina," ungkap Said. "Ya bisa saja Ahok nanti ke Istana, (bilang) 'Pak Presiden, jangan kasih penugasan ke saya dong, yang memberatkan Pertamina'."

Selain itu, Ahok mungkin akan ditugaskan untuk menemui beberapa menteri demi memuluskan pekerjaan Pertamina. Seperti menemui Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk urusan investasi kilang, Menkeu Sri Mulyani untuk urusan utang pemerintah ke Pertamina, hingga Menteri ESDM Arifin Tasrif agar memberikan blok migas yang tak berharga tinggi.

"Karena kompetensi migasnya enggak ada. Jadi kira-kira kalau empat hal itu dilakukan," tutur Said. "Jadi bisa marah-marah di Istana, bisa marah-marah di kantornya Pak Luhut."

"Bisa marah-marah ke kantornya Menteri Keuangan, (Menteri) ESDM," imbuhnya. "Siapa tahu berhasil? Sehingga mafia migas juga hilang. Kira-kira itu."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait