Greta Thunberg Terpilih Jadi Person Of The Year Oleh Majalah Time
Dunia

Di usia yang masih begitu muda, Aktivis Greta Thunberg dinobatkan sebagai tokoh tahunan atau person of the year oleh majalah Time atas gerakannya hadapi krisis iklim global.

WowKeren - Tahun 2019 sudah hampir selesai dan seperti biasa, majalah Time mengumumkan tokoh tahunan atau Person Of The Year. Seorang tokoh akan dipilih oleh Majalah Time setelah dinilai menginspirasi ataupun berkontribusi dalam menghadapi permasalahan dunia di tahun tersebut.

Majalah Time telah memilih aktivis Greta Thunberg yang berasal dari Swedia sebagai Person Of The Year 2019. Pemilihan ini lantaran Thunberg dinilai sangat menginspirasi dan begitu vokal dalam mengambil langkah untuk menghadapi krisis iklim global.

Thunberg selalu menegaskan pentingnya setiap penduduk bumi untuk segera menyikapi permasalahan perubahan iklim dengan begitu serius. Ia meminta agar seluruh masyarakat dunia segera mengambil tindakan dan langkah nyata dalam menghadapi perubahan iklim yang sudah begitu krisis.

"Kita tidak bisa terus hidup seolah-olah tidak ada hari esok, karena ada hari esok. Hanya itu yang kami katakan," tegas Thunberg, seperti dilansir Time, Rabu (11/12). "Saya ingin Anda panik. Aku ingin kamu merasakan ketakutan yang kurasakan setiap hari. Dan kemudian saya ingin Anda bertindak."

Greta Thunberg Terpilih Jadi Person Of The Year

Twitter


Gadis yang masih berusia 16 tahun tersebut memulai aksinya dalam mengkampanyekan tentang perubahan iklim pada Agustus 2018 lalu. Kala itu, ia nekat membolos sekolah dan berkemah di depan gedung parlemen Swedia untuk mendesak pemerintah setempat segera mengambil tindakan akan bahayanya perubahan iklim.

Kesadaran Thunberg sebagai seorang individu terhadap lingkungan lantas semakin membesar. Satu suaranya semakin mempengaruhi masyarakat lainnya untuk mulai menyadari darurat perubahan iklim. Kampanyenya pun berubah semakin besar dan mampu menjadi pergerakan global.

Tak tanggung-tanggung, dalam waktu 16 bulan Thunberg sudah berbicara tentang perubahan iklim di hadapan pimpinan-pimpinan pemerintahan dunia di PBB hingga berjumpa dengan Paus Fransiskus. Thunberg bahkan berani berdebat dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal perubahan iklim yang dinilai sudah mencapai tahap darurat.

Tak sampai disitu, Thunberg juga berhasil menginspirasi dan menggerakkan empat juta orang untuk bergabung dalam aksi jeda untuk iklim atau yang disebut global climate strike. Aksi pada 20 September tersebut menjadi demonstrasi iklim terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia.

"Momen ini (demonstrasi global climate strike) memang terasa berbeda," puji Wakil Presiden Al Gore yang juga telah memenangkan Nobel Perdamaian untuk pekerjaannya sebagai advokasi iklim selama puluhan tahun. "Sepanjang sejarah, banyak gerakan besar berbasis moral telah mendapatkan daya tarik pada saat ketika orang-orang muda memutuskan untuk menjadikan gerakan itu tujuan mereka."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait