Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Minta Putra Mahkota UEA Jadi Dewan Pengarah
AP/Willy Kurniawan
Nasional

Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed pembangunan ibu kota menjadi salah satu topik yang diperbincangkan.

WowKeren - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ). Pertemuan digelar di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1) sore waktu setempat.

Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai pembangunan di ibu kota baru. Jokowi meminta MBZ untuk menjadi dewan pengarah dalam pembangunan ibu kota negara yang baru. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Presiden meminta crown prince sebagai dewan pengarah di pembangunan ibu kota dan saya pikir menjawab pertanyaan orang, nanti Indonesia ke sana atau tidak," kata Luhut di Abu Dhabi, Minggu (12/1). "Jadi sesama brother, mungkin sekali, bukan mungkin, istilah titlenya saja seperti apa, tapi ketuanya crown prince Mohammed bin Zayed, dan anggotanya ada beberapa nama terkenal lainnya."

Luhut menyatakan bahwa posisi tersebut bisa diisi oleh investor termasuk dari Tiongkok. Namun untuk klaster pemerintah akan tetap dikerjakan oleh pemerintah pusat. Pengerjaan itu, akan menggunakan anggaran dari APBN. Sedangkan untuk pembangunan non klaster sumber biayanya tidak menggunakan APBN.


"Siapa saja yang tempati, mau dari Tiongkok, dari mana saja," tutur Luhut. "Tapi Presiden menyampaikan pembangunan kantor pemerintah itu dari APBN, jadi yang tidak APBN itu yang non (klaster) pemerintah."

Seperti diketahui, pemerintah memang tengah berupaya menarik investor untuk menggarap pembangunan di lokasi ibu kota baru. Seperti Softbank dan IDFC First Bank. "Tadi juga sempat terucapkan nilainya akan terbesar di antaranya IDFC maupun Softbank," tutur Luhut.

Sebelumnya, Presiden Softbank Masayoshi Son mengaku tertarik dengan konsep ibu kota baru. Meski demikian, Masayoshi juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan pasti mengenai berapa nilai investasi yang disepakati.

"Jadi dengan proyek Ibu Kota baru yang Anda siapkan," kata Masayoshi di Jakarta, Jumat (10/1). "Saya pikir ada kesempatan kerja sama potensial yang dapat kita diskusikan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait