Kesaksian Tentara AS Dihujani Rudal Iran: Aku Sudah 100 Persen Siap Mati
Dunia

Diketahui, seluruh tentara Amerika Serikat berhasil selamat dari serangan rudal Iran pada Rabu (8/1) pekan lalu lantaran mereka bersembunyi di ruang bawah tanah.

WowKeren - Iran diketahui sempat menembakkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1) pekan lalu. Tembakan tersebut merupakan aksi balasan Iran atas kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani dalam serangan drone AS di Irak.

Serangan Iran ke pangkalan militer AS diketahui tidak menimbulkan korban jiwa. Seluruh tentara AS berhasil selamat dari serangan rudal tersebut karena mereka bersembunyi di ruang bawah tanah.

Salah satu tentara AS, Sersan Akeem Ferguson, lantas mengungkapkan situasi mencekam kala serangan tersebut dilancarkan pada Rabu pagi. Awalnya, Gedung Putih telah mendapat peringatan dari intelijen pada Selasa (7/1) bahwa Iran hampir pasti melakukan serangan balasan atas kematian Soleimani.

Sejak diterimanya peringatan tersebut, seluruh pasukan AS di Irak pun diperintahkan untuk bersembunyi di dalam bungker. Ruang bawah tanah yang digunakan oleh para tentara AS untuk berlindung itu dibangun pada masa pemerintahan Presiden Saddam Hussein yang digulingkan.


Bungker dengan dinding tebal tersebut dibangun untuk menangkis serangan dari Iran ketika mereka berperang antara tahun 1980 hingga 1988. Ferguson sendiri mengaku sudah berada di dalam bungker saat timnya menerima transmisi radio mengerikan, yakni 6 rudal balistik Iran menuju ke arah mereka.

"Saya memegang pistol dan menundukkan kepala. Saya mencoba mengalihkan pikiran, jadi saya mulai bernyanyi sambil mengingat putri saya," tutur Ferguson dilansir CNN pada Selasa (14/1). "Aku hanya menunggu. Aku berharap apa pun yang terjadi, itu cepat. Aku sudah 100 persen siap mati."

Meski telah mempersiapkan diri dengan kemungkinan terburuk, Ferguson berhasil selamat tanpa luka sedikit pun. Begitu pula dengan para tentara lain serta kontraktor sipil di pangkalan Al-Assad.

Sementara itu, Komandan di pangkalan tersebut mengaku bahwa peringatan pertama datang dari sinyal intelijen rahasia di malam hari sebelum serangan. Setelah itu, sebagian besar pasukan AS di Al-Assad pun dikirim ke bungker dan beberapa telah diterbangkan. Hanya personel penting, seperti penjaga menara dan pilot pesawat tak berawak, yang akan tetap tinggal.

Serangan rudal Iran kali ini dinilai sebagai serangan terbesar yang menghujani pangkalan militer AS dalam beberapa dekade terakhir. Para tentara pun bersyukur karena semuanya bisa selamat dan menyebutnya sebagai mujizat.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait