Keluarga Goo Hara terlibat perselisihan hukum atas warisan. Kakak laki-laki mendiang mengajukan keberatan terhadap ibu kandungnya yang meminta 50 persen dari warisan.
- Chusnul Chotimah
- Senin, 09 Maret 2020 - 10:28 WIB
WowKeren - Keluarga mendiang Goo Hara terlibat perselisihan hukum atas warisan yang ditinggalkan. Kakak laki-laki personel Kara itu telah mengajukan tuntutan hukum terhadap ibu kandungnya mengenai pembagian warisan.
Dilaporkan bahwa ibu kandung Goo Hara telah menunjuk perwakilan hukumnya sendiri. Ia mengklaim bahwa sebagai ibu Goo Hara, ia harus menerima 50 persen dari pembagian warisan. Namun ayah kandung Goo Hara telah keluar untuk menyangkal permintaan absurd semacam itu. Sang ayah juga telah memberikan 50 persen bagiannya kepada saudara lelaki Goo Hara.
"Kami tidak dapat menerima permintaan ibu. Sang ibu meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil dan meninggalkan rumah. Hak apa yang ia miliki untuk menerima aset Hara?" ungkap ayah Goo Hara.
"Aku telah bepergian ke seluruh negeri untuk mencoba dan menutupi biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak-anak. Sampai sekarang, Hara dan kakaknya telah menghabiskan hari-hari sekolah mereka tanpa ibu mereka. Nenek dan kakaknya merawat Hara," lanjutnya.
Karena pengalihan warisan, aset Goo Hara akan dibagi 50/50, antara ibu Hara dan kakaknya. Namun sang kakak juga mengajukan keberatan.
"Hara baru berusia 9 tahun ketika ibu kami melarikan diri dari rumah. Dia menghabiskan hidupnya melawan trauma ditinggalkan. Ayah kami membayar biaya hidup Hara (dan aku), Setelah dia debut, ayah kami bertindak sebagai wali," tutur kakak laki-laki Hara.
Goo Hara menulis dalam memo pada 2016 betapa dia merindukan ibunya. Ia juga berbicara tentang bagaimana ia takut dirinya tidak dicintai, tapi segalanya akan baik-baik saja untuknya.
Memo Hara berbunyi, "Seperti yang kau katakan, seperti yang kau pikirkan. Semua ini terjadi. Aku perlu melindungi diriku sendiri. Aku tahu diriku yang terbaik. Tidak, aku lebih sensitif tentang diriku sendiri, daripada orang lain, benar-benar menakutkan seberapa banyak yang kutahu. Aku tahu ketika energiku akan diambil, sehingga aku bisa selalu bahagia dan memiliki sikap positif."
"Aku merindukan ibuku. Aku ingin ibuku merasa bahwa aku merindukannya. Itu selalu tersangkut di tenggorokanku, tapi aku tidak bisa memuntahkannya, itu hanya meresap kembali. Aku lebih putus asa dan menginginkan perasaan ini lebih dari orang lain. Lebih dari siapapun. Nyeri, tidak. Aku telah terluka. Cukup."
Pada 3 Maret, kakak laki-laki Goo Hara mengajukan gugatan ke Pengadilan Keluarga Gwangju untuk menentang pembagian warisan, dengan mendasarkannya pada Pasal 1008 Hukum Perdata, yang menyatakan bahwa pengadilan harus mempertimbangkan pentingnya mereka yang telah berkontribusi pada pemeliharaan dan peningkatan kekayaan bagi orang yang meninggal.
(wk/chus)
