Lockdown Total di India Justru Bikin Kacau Balau, Perdana Menteri Buka Suara
Dunia

Belum ada seminggu diterapkan, kebijakan lockdown total ini justru mengakibatkan kekacauan. Melansir Reuters pada Minggu (29/3) hari ini, kebijakan tersebut dilaporkan telah membuat jutaan rakyat miskin India menderita.

WowKeren - Pemerintah India diketahui telah mengumumkan kebijakan lockdown total untuk menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19). Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak Selasa (24/3) tengah malam selama 21 hari atau 3 minggu.

Belum ada seminggu diterapkan, kebijakan lockdown total ini justru mengakibatkan kekacauan. Melansir Reuters pada Minggu (29/3) hari ini, kebijakan tersebut dilaporkan telah membuat jutaan rakyat miskin India menderita.

Banyak pekerja migran yang kelaparan dan terpaksa meninggalkan kota dengan berjalan ratusan kilometer ke desa-desa asli mereka. Kebijakan lockdown total ini juga dilaporkan memicu kepanikan warga India.

Melansir BBC, warga di Delhi dan Mumbai mulai berbondong-bondong berbelanja usai Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan lockdown. Toko dan apotek dipadati oleh warga yang khawatir kekurangan pasokan.


Kebijakan ini dikritik kurang perencanaan yang cukup sebelum diputuskan. Kini, PM Modi pun menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya pertama-tama ingin meminta maaf kepada semua warga negara saya," ucap PM Modi dalam siaran radio pada Minggu (29/3) hari ini. "Mereka pasti akan berpikir Perdana Menteri seperti apa ini, yang telah menempatkan kita dalam banyak masalah."

Sementara itu, hingga hari ini jumlah pasien yang positif terkonfirmasi Covid-19 di India telah mencapai 979 orang. Dari jumlah tersebut, 25 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Pemerintah India sendiri telah berencana untuk memberi suntikan dana sebesar 22,6 miliar dolar. Hal ini untuk menyediakan transfer tunai langsung dan pemberian makanan kepada orang miskin di India.

Menurut pemenang Nobel di bidang ekonomi tahun 2019, Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, masyarakat miskin India butuh lebih banyak bantuan dari itu. "Tanpa itu, krisis permintaan akan menjadi bola salju ekonomi, dan orang-orang tidak punya pilihan selain menentang peraturan," demikian laporan mereka di Indian Express.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru