Luhut juga menyebut bahwa jumlah korban yang meninggal di AS lebih banyak, meski ia tak memungkiri perbandingan penduduknya dengan Indonesia memang berbeda.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 15 April 2020 - 07:35 WIB
WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas soal cara pemerintah menangani pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Diketahui, pemerintah memilih untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
PSBB sendiri kini sudah mulai berlaku di sejumlah wilayah, di antaranya adalah di DKI Jakarta dan juga Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi). Luhut pun menjelaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya usai mengevaluasi pelaksanaan PSBB tersebut.
Kebijakan selanjutnya akan diputuskan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah data jumlah korban yang meninggal akibat Covid-19.
"Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500," tutur Luhut dalam konferensi pers pada Selasa (14/4). "Padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4 ribuan lebih, katakan kali 10 (jadi) 50 ribu."
Lebih lanjut, Luhut pun membandingkan jumlah korban jiwa Covid-19 di Indonesia dengan di Amerika Serikat. Ia menyebut bahwa jumlah korban yang meninggal di AS lebih banyak, meski ia tak memungkiri perbandingan penduduknya dengan Indonesia memang berbeda.
"Lah Amerika yang bedanya lebih besar dari kita. Beda penduduk 60 jutaan itu yang meninggal 22 ribu, yang infected itu hampir 500 ribu," ujar Luhut. "Oke lah kita mungkin kurang testing kit-nya tapi saya bilang tadi sudah dikali jadi 50 ribu."
Meski demikian, Luhut memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mengatasi pandemi corona di Tanah Air secara hati-hati dan tidak mau bertindak secara <i>grasa-grusu</i> alias gegabah. Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus mengkaji segala langkah yang akan diambil.
"Kalau ada yang bilang kenapa pemerintah lambat enggak juga. Semua cermat kita lakukan," pungkas Luhut. "Kita ingin pastikan bahwa rakyat-rakyat kecil itu menerima social safety net berjalan. Jadi Kartu Pra Kerja, bantuan langsung semua itu dipastikan."
(wk/Bert)
