Taufik Hidayat Legenda Bulutangkis Beri Kritikan Pedas, Sekjen PBSI Lapor ke Wiranto
Nasional

Pengakuan Taufik Hidayat tentang kondisi Kemenpora RI hingga PBSI menjadi sorotan publik. Taufik pun mengaku kurang diterima di PBSI meski sudah banyak berjasa.

WowKeren - Legenda bulutangkis Taufik Hidayat buka-bukaan tentang kasus korupsi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Taufik mengaku dipanggil KPK sebagai saksi atas kasus dugaan suap Imam senilai Rp1 miliar.

Kasus tersebut membuat Taufik mengatakan bahwa olahraga Indonesia sulit maju karena dicampuri urusan politik. Apalagi pemenang medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut mengakui ada banyak "tikus" di jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan harus segera dirombak.

Tak hanya itu, Taufik menceritakan pengalamannya saat mencoba masuk dunia politik namun membuatnya merasa kapok. Mantan atlet berusia 38 tahun tersebut pun mengaku kurang diterima di kalangan pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Taufik juga mengkritik banyaknya pengurus PBSI saat ini yang tak mengerti soal bulutangkis.

Pengakuan Taufik tersebut pun ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI, Achmad Budiharto. Menurut Budiharto, kritikan yang dilontarkan Taufik tersebut ia anggap sudah biasa sebagai bentuk kebebasan berpendapat.


Kendati begitu, Budiharto sudah melaporkan perihal kritikan dari Taufik tersebut kepada Ketua Umum PBSI, Wiranto. Budiharto juga enggan membalas kritikan Taufik karena merasa bukan wewenangnya.

"Biarin saja, enggak perlu ditanggapi, kami nunggu dari pak ketua (Wiranto) saja. Kami sudah laporkan juga ke beliau perihal masalah tersebut," ujar Budiharto dilansir Jawa Pos pada Selasa (12/5). "Itu kan masalah institusi. Nanti dia (Taufik) mau masuk ke mana, pak ketua yang menentukan. Untuk itu, urusannya ketua yang mengatur. Nanti kalau ada kabar selanjutnya, kami beritahukan lagi."

Setelah pensiun pada tahun 2013 silam, Taufik pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017. Menantu Agum Gumelar tersebut juga sempat menjadi staf khusus di Kemenpora pada periode 2017-2018.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru