Kasus Corona mulai menurun sehingga pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown, salah satunya dengan mal yang sudah diperbolehkan untuk beroperasi kembali.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Senin, 18 Mei 2020 - 12:29 WIB
WowKeren - Dengan jumlah kasus Corona yang menurun, Thailand mulai melonggarkan kebijakan lockdown. Sejumlah mal pun diizinkan untuk kembali beroperasi yang langsung disambut antusias oleh warga Thailand. Sontak mal pun dipenuhi dengan orang-orang yang mengantre di pintu masuk untuk pemeriksaan suhu.
Walau demikian, pengunjung mal tetap diwajibkan menggunakan masker. Kelonggaran lockdown itu diberikan karena kasus Corona di Thailand berhasil ditekan. Tercatat pada Minggu (17/5) kemarin ada 3 kasus baru, dengan total lebih dari 3.028 positif, 56 meninggal dan 2.856 sembuh.
Dilansir dari Kumparan, pusat perbelanjaan di distrik kota Utama, Central Word, menerapkan "New Normal" dengan menempelkan poster pada toko mereka. Di dinding eksterior mal pun bertulis "Kami Buka".
Seorang pengunjung mal, Taewich Penpattakul, mengaku tak takut terinfeksi virus Corona karena kasus di Thailand rendah. "Secara mental, saya merasa lebih baik karena semua mal sekarang dibuka," kata pria berusia 23 tahun itu.
Selain pemakaian masker, seluruh pelanggan dan toko disarankan untuk mematuhi batasan. Seperti halnya membatasi jumlah orang di ruang ritel, termasuk larangan sementara untuk penjualan alkohol di restoran. Bukan hanya itu, bioskop pun masih ditutup.
Dengan mal yang kembali dibuka, food court langsung dipenuhi pengunjung. Bahkan ada robot yang dikerahkan khusus di area makanan untuk memantau suhu orang-orang. Meja makan pun dibatasi pembatas plastik untuk physical distancing.
Selain itu pemerintah meminta pengecer dan pembeli untuk check in di platform digital saat hendak memasuki mal. Dengan aplikasi tersebut dapat diketahui apabila ada salah seorang warga yang terinfeksi virus Corona masuk ke mal.
"Kami harus menunggu sampai beberapa minggu untuk melihat apakah ini ide yang bagus, dan apakah mereka (pemerintah) masih dapat mengendalikan COVID-19," kata seorang pengamat, Jason Noel.
(wk/tria)
