Anggy Umbara Sebut Perfilman Indonesia Dalam Kondisi Kritis, Pertanyakan Dana dari Pemerintah
Instagram/anggy_umbara
Film

Sutradara Anggy Umbara mengungkapkan kondisi perfilman Indonesia akibat pandemi virus corona. Anggy berharap pemerintah segera bertindak untuk mencari cara menyelamatkan perfilman Indonesia.

WowKeren - Belum lama ini, sutradara Anggy Umbara menjadi bintang tamu di acara Halalbihalal online bersama Kemdikbud. Dalam acara tersebut, Anggy berbincang dengan Ahmad Mahendra selaku Direktur perfilman, musik dan media baru dari Kemdikbud, Djonny Syafruddin, Noorca Massardi, dan Putri Ayudya.

Dalam kesempatan itu, semua bintang tamu berbincang mengenai nasib industri film Indonesia di masa wabah virus corona. Namun, Anggy bersyukur sempat menyelesaikan proses syuting film baru sebelum PSBB diberlakukan.

Saat ini, rumah produksi milik Anggy, Umbara Brothers, mulai merasakan dampak wabah virus tersebut, yakni dari sisi ekonomi. Sebab menurut Anggy, uang perusahaannya tidak bisa berputar terlalu lama tanpa melakukan proses syuting.

"Ya, kita dukung keputusan pemerintah, tapi yang jadi pertanyaan, ini gimana nih kalau kita mau mulai lagi nih. Saat ini, kita masih menunggu SOP new normal di Indonesia, karena kan virus ini masih ada dan vaksin belum ditemukan" cerita Anggy dilansir dari Kumparan. "Kalau di kita sebagai sutradara dan pemilik PH (rumah produksi) jelas terpengaruh, karena kita punya karyawan yang tetap harus digaji."

Selain itu, Anggy mengungkapkan nasib dari rumah produksi di Indonesia yang kini sudah banyak merumahkan para karyawannya. Anggy pun menyampaikan kekhawatirannya apabila pemerintah tidak sigap memberi penanganan.


"Saya tahu lah banyak PH besar yang saat ini sudah merumahkan karyawan," tutur Anggy. "Tapi, kalau harus begini terus 2 atau 3 bulan ke depan, PH seperti kami, juga sudah harus mulai jual barang nih."

Pria berusia 39 tahun ini kemudian menjelaskan beberapa petinggi Umbara Brothers sudah melakukan beberapa trik untuk menjaga agar tidak ada karyawan yang dipecat. Trik tersebut tentu bisa membantu meski tidak begitu efektif.

"Saya dan teman-teman sudah bikin kelas, kita sampaikan beberapa materi dan ada donasi lah dari yang ikut kelas itu. Ya, kemarin bisa terkumpul uang sampai hampir Rp 100 juta dan kita bagikan itu ke sutradara, talent coordinator," ungkap Anggy. "Tapi, baru di level itu, kalau kru dan sisanya masih masing-masing."

Sempat ada wacana dari pemerintah memberikan dana untuk membantu para pelaku industri film Indonesia. Namun hingga kini, Anggy mengaku belum menerima sepersen pun uang dari pemerintah. Ahmad Mahendra pun menjelaskan alasan mengapa dana dari pemerintah belum diturunkan.

"Memang belum (diturunkan dana), Mas (Anggy). Data kita ada 38 ribu pelaku seni yang sudah mengisi borang untuk menerima dana dari pemerintah. Tapi, kita akan cari semuanya datanya di KBPN dulu. Jadi, nanti langsung ke rekening masing-masing, Mas," jelas Ahmad. "Tapi, itu untuk pekerja seni seluruhan sih, bukan cuma pekerja film."

Anggy kemudian menyebut kondisi perfilman Indonesia saat ini sudah sangat suram. Anggy juga menegaskan bahwa saat ini kondisi sudah sangat genting dan pemerintah harus segera bertindak. "Ya, memang ini sekarang situasinya sudah kritis sih Mas (Ahmad Mahendra)," pungkas Anggy.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru