Gedung Putih Sebut AS Tak Punya Rencana Tengahi Konflik Tiongkok-India, Klaim Trump Hanya Memantau
Reuters
Dunia

Jubir Gedung Putih, McEnany, mengatakan Trump tahu dan memantau hubungan kedua negara. Trump juga menyampaikan belasungkawa kepada India atas gugurnya pasukan selama bentrokan dengan Tiongkok.

WowKeren - Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan menengahi sengketa antara India dan Tiongkok menyusul bentrokan mematikan antara kedua kekuatan nuklir Asia itu.

"Tidak ada rencana formal," kata juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, dilansir dari Reuters pada Jumat (19/6).

Namun, McEnany mengatakan bahwa Trump mengetahui dan memantau situasi hubungan kedua negara. Tak hanya itu, Washington juga menyampaikan belasungkawa kepada New Delhi atas gugurnya pasukan selama bentrokan pada Senin (15/6) lalu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok dan India dilaporkan telah melakukan pembicaraan lewat telepon untuk membahas bentrokan yang terjadi di Lembah Galwan, timur Ladakh, perbatasan Himalaya. Dalam pembicaraan telepon tersebut, kedua pihak sepakat untuk meredakan ketegangan sesegera mungkin dan menempuh jalan damai.

Menlu Tiongkok Wang Yi dan Menlu India, Subrahmanyan Jaishankar, menyerukan komitmennya untuk menjaga perdamaian di daerah perbatasan. Kedua pihak mengatakan sepakat untuk menurunkan tensi di lapangan dalam waktu dekat dan menjaga perdamaian di daerah perbatasan sesuai kesepakatan yang sejauh ini telah dicapai oleh kedua negara.


Di sisi lain, bentrokan di perbatasan Himalaya terjadi ketika proses penurunan ketegangan tengah berlangsung di Lembah Galwan di daerah Aksai Chin-Ladakh yang disengketakan kedua pihak. Bentrokan di perbatasan Himalaya terjadi ketika proses penurunan ketegangan tengah berlangsung di Lembah Galwan di daerah Aksai Chin-Ladakh yang disengketakan kedua pihak.

Itu adalah pertama kalinya sejak 1975 Tiongkok dan India terlibat dalam bentrokan militer yang fatal di sepanjang perbatasan kedua negara, meskipun ketegangan perbatasan sudah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Tiongkok mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.

Dilaporkan ada sekitar 20 tentara India yang terbunuh dalam bentrok tersebut. Sedangkan di pihak Tiongkok, jumlah korban masih simpang siur. Namun kantor berita setempat menyebut ada 43 korban di pihak Tiongkok, meskipun tidak diketahui pasti berapa yang terluka dan yang terbunuh.

Menurut laporan, dari 20 tentara India yang terbunuh tersebut satu di antaranya merupakan kolonel. Sebelumnya laporan awal menyebut hanya dua tentara India yang tewas. Seorang sumber mengatakan bahwa tidak ada kontak senjata. Kedua pihak melakukan pertarungan langsung di antara dua pihak tentara.

Tiongkok sempat menuding India melewati area perbatasan yang masih menjadi sengketa antara kedua negara, hingga akhirnya menimbulkan bentrokan. Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian, mengatakan bahwa tentara India melintasi area perbatasan hingga dua kali pada Senin lalu. Ia juga mengatakan akan mengajukan protes keras kepada pihak India.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru