Abaikan Ketegangan, Pembelot di Korsel Ini Tetap Kirimkan Botol Berisi Beras dan Drakor ke Korut
Reuters/Kim Hong Ji
Dunia

Kelompok pembelot Korut di Korsel tetap melaksanakan aktivitas mereka untuk memberikan bantuan, mulai dari bahan makanan sampai hiburan untuk mantan rekan senegaranya walau situasi sedang panas.

WowKeren - Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan belakangan semakin terasa. Hal ini tak lepas dari berbagai kecaman yang dilayangkan Korut hingga aksi negara itu meledakkan kantor penghubung Korsel di Kota Kaesong.

Korut sendiri menuding para pembelot negaranya yang berada di Korsel menjadi sebab-musabab amarah mereka. Negara komunis itu kemudian menilai Korsel sudah gagal mengendalikan aksi para pembelot sampai bisa tetap melayangkan selebaran anti-Pyongyang.

Dan bak mengabaikan ketegangan yang terjadi akibat perbuatan mereka, sekelompok pembelot Korut di Korsel dikabarkan tetap melakukan aktivitas mereka. Yang dimaksud di sini adalah menyiapkan ratusan botol plastik berisi beras dan obat-obatan yang akan dikirim via laut ke Korut.

Menariknya, botol-botol plastik itu akan dibiarkan mengambang di laut sampai Korut. Tentu saja aksi ini menuai banyak kecaman dari Korut dan pelakunya berpotensi dihukum oleh Korsel sesuai "ancaman" yang pernah disampaikan.

Satu kelompok pembelot Korut, seperti dilaporkan Reuters, tetap bersikeras hendak mengirim ratusan botol berisi beras itu pada Minggu (21/6) mendatang. Selain beras, botol juga diisi dengan obat-obatan dan masker medis.


"Kami melakukan ini sebagai bantuan kemanusiaan," terang Park Jung Oh, salah seorang pembelot Korut dari kelompok Kuensaem pada Kamis (18/6) waktu setempat. "Jadi apapun yang dikatakan Korut, kami akan terus membantu mereka dalam situasi sulit, yaitu orang tua dan para korban."

Kelompok ini berkumpul di sebuah taman kecil di Seoul. Di sana mereka mengisi lusinan botol plastik berukuran 2 liter dengan 1,5 liter beras, dengan total kiriman mencapai 700 kilogram. Pengiriman besok merupakan yang ke-108 sejak 5 tahun terakhir.

Ada pula kelompok pembelot lain yang menerbangkan bantuan mereka dengan balon atau menggunakan botol di sungai. Biasanya berisi makanan, uang keras USD 1, radio mini, serta flash disk berisi berita hingga film drama Korea.

Terkait dengan ancaman yang disuarakan pemerintah Korsel atas aksi kelompok mereka, Park sendiri hanya beraksi datar. Sampai saat ini, imbuh Park, belum ada pihak berwenang Korsel yang menindak perbuatan mereka.

"Aku tidak tahu kenapa Kementerian Unifikasi menganggap remeh kita semua," pungkas Park. "Pemerintah, polisi Ganghwa, polisi maritim, dan militer, semua kenal kami."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru