Pasien Corona Pertama di Klaster Pasar Beijing Tuai Pujian Karena Hal-Hal   Ini
Dunia

Pria berusia 52 tahun dengan nama keluarga Tang tersebut dinyatakan positif terjangkit COVID-19 pada 11 Juni 2020 lalu. Sejak Tang terinfeksi, sudah ada 236 pasien positif COVID-19 di Beijing.

WowKeren - Ibu Kota Tiongkok, Beijing, menemui klaster COVID-19 baru di asar Xinfadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan munculnya gelombang kedua pandemi corona di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Pasien COVID-19 pertama dalam klaster pasar itu lantas mendapat julukan "Paman Xicheng" dari media setempat. "Paman" merupakan panggilan hangat di Tiongkok, sedangkan Xicheng merupakan nama wilayah tempat pasien COVID-19 pertama itu tinggal.

Pria berusia 52 tahun dengan nama keluarga Tang tersebut diketahui tertular COVID-19 pada 11 Juni 2020 lalu. Sejak Tang terinfeksi, sudah ada 236 pasien positif COVID-19 di Beijing.

Meski demikian, sosok "Paman Xicheng" ini menuai pujian dari publik. Harian resmi China Daily melaporkan bahwa Tang banyak dipuji karena dinilai telah berhasil membantu mencari sumber infeksi COVID-19 dengan ingatannya yang kuat.


Kepada pihak otoritas, Tang melaporkan seluruh tempat yang pernah ia kunjungi dalam 2 minggu sebelum ia didiagnosa terjangkit COVID-19, salah satunya adalah pasar Xinfadi. Selain itu, Tang juga memberikan daftar nama 38 orang yang sempat melakukan kontak dengannya di periode waktu tersebut. Ia juga tidak bepergian ke luar kota dalam periode waktu tersebut.

"Ingatan sangat bagus. Saya bahkan tak ingat apa yang saya makan kemarin," puji seorang warganet. "Tang adalah orang yang bertanggung jawab sementara ada sebagian orang yang masih jalan keluar walaupun mengalami demam dan gejala COVID-19 lain," tulis warganet lainnya.

Para dokter di rumah sakit tempatnya dirawat turut memberikan pujian karena Tang memakai masker dan naik sepeda ke rumah sakit. Hal ini dilakukan Tang untuk mencegah penularan ke orang lain yang berkontak dengannya.

Sambutan positif terhadap Tang di media sosial ini disebut bisa membantu Tiongkok meredam stigma terkait COVID- 19. Media setempat berharap agar keterbukaan Tang terkait COVID-19 bisa membuat orang-orang tak lagi menyembunyikan gejala atau merasa malu bila dinyatakan positif corona.

"Tang secara sukarela melaporkan gejalanya dan pergi ke rumah sakit naik sepeda, merupakan langkah yang penting untuk melindungi orang lain," terang anggota Komite Pencegahan Penyakit Menular di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Wu Hao. Penjelasan Tang mengenai kunjungannya ke pasar Xinfadi pun disebut menjadi kunci penting dalam menemukan klaster baru COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait