Presiden Jokowi Targetkan Ratusan Juta Vaksin COVID-19 Siap Diproduksi Awal 2021
Getty Images
Nasional

Secara keseluruhan, Presiden Joko Widodo menarget Indonesia untuk memproduksi sebanyak 347 juta vaksin. Jumlah tersebut diperhitungkan berdasarkan kebutuhan populasi penduduk Indonesia.

WowKeren - Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia mulai memproduksi vaksin corona pada awal tahun 2021 mendatang. "Perkiraan kita akan masuk produksi kira-kira antara Januari-April tahun depan," ujar Jokowi di Istana Merdeka dilansir Antara pada Selasa (14/7).

Menurut Jokowi, vaksin COVID-19 yang dikembangkan Indonesia saat ini sudah memasuki tahap uji klinis. "Uji klinis kalau tidak salah sudah sampai uji ke-3, tapi perlu 6 bulan untuk uji terakhir, jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April (2021)," terang Jokowi.

Secara keseluruhan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menarget Indonesia untuk memproduksi sebanyak 347 juta vaksin. Jumlah tersebut diperhitungkan berdasarkan kebutuhan populasi penduduk Indonesia.

"Kebutuhan kita hitung 347 juta vaksin karena satu orang bisa tidak hanya sekali saja divaksin," tutur Jokowi. "Karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi jadi harus divaksin lagi."


Dari jumlah tersebut, Jokowi menargetkan 170 juta vaksin diproduksi pada 2021 terlebih dahulu. "Nanti kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin adalah bagi tenaga kesehatan dan kelompok rentan, dan wilayah merah," kata Jokowi.

Sementara itu, sang Presiden juga sudah sempat menyampaikan prediksi terbarunya soal kapan puncak pandemi corona di Indonesia. Menurut sang kepala negara, puncak wabah akan terjadi pada sekitar bulan Agustus atau September 2020 mendatang.

Terkait dengan prediksi terbarunya, Jokowi mengaku mendasarkan pada data-data yang saat ini diterimanya. Termasuk soal justru semakin banyaknya kasus positif COVID-19 yang dikonfirmasi setiap harinya.

Selain itu, sang mantan Wali Kota Solo juga membenarkan perihal beberapa daerah yang positivity rate alias perbandingan antara jumlah tes dan orang yang dinyatakan positif COVID-19 masih melonjak. Seperti di DKI Jakarta yang positivity rate-nya melonjak dari 4 sampai 5 persen ke 10,5 persen.

Meski demikian, Jokowi juga menegaskan prediksinya soal puncak pandemi pada Agustus atau September itu pun masih bisa berubah. Oleh karenanya, Jokowi mendorong setiap jajarannya untuk meningkatkan kinerja supaya dapat lebih maksimal dalam menekan penyebaran wabah infeksi saluran pernapasan tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru