WHO Klaim Banyak Negara Salah Langkah Hadapi Pandemi COVID-19
Health

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti tentang tak dipatuhinya tindakan pencegahan kesehatan dasar yang dilakukan sejumlah negara.

WowKeren - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan banyak negara salah langkah dalam penanganan pandemi virus corona (COVID-19). Dalam pernyataannya, Ghebreyesus menyoroti tentang tak dipatuhinya tindakan pencegahan kesehatan dasar.

"Biarkan saya berterus terang. Terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu. Jika dasar-dasar tidak diikuti, pandemi akan terus berlangsung, ia akan menjadi semakin buruk," kata Ghebreyesus.

Pernyataan ini dikeluarkan Ghebreyesus setelah WHO mencatat rekor lonjakan kasus virus corona global pada Minggu (12/7) lalu, dengan kenaikan 230.370 kasus dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, WHO mencatat rekor 228.102 kasus COVID-19 pada 10 Juli.

WHO mencatat bahwa Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil merupakan negara-negara yang melaporkan kasus harian dengan jumlah tertinggi. AS tercatat melaporkan lebih dari 60 ribu kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.


AS sendiri hingga kini memang terus mengalami lonjakan kasus baru maupun kematian yang disebabkan oleh COVID-19. Berdasarkan statistik Worldometers.info per Selasa (14/7), AS masih menjadi negara dengan kasus dan kematian corona tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam tercatat memiliki lebih dari 3,4 juta kasus corona dengan 138,247 kematian.

Tren penularan kasus corona di AS terus meningkat meski Negeri Paman Sam telah memasuki era new normal, di mana pemerintah federal dan negara bagian telah mencabut serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan.

Bahkan ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan kepada Kongres bahwa penanganan virus corona di Negeri Paman Sam berjalan ke arah yang salah. Fauci bahkan mengatakan bahwa pemerintah belum bisa mengendalikan penularan virus corona di AS.

Bukan hanya itu, Fauci juga memperingatkan bahwa kasus corona baru bisa bertambah dua kali lipat menjadi 100 ribu per hari jika pihak berwenang gagal mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk mengendalikan penularan COVID-19.

Sementara itu pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 13,2 juta jiwa di seluruh dunia. Angka kematian akibat virus ini mencapai lebih dari 575,540 dan pasien sembuh menyentuh angka 7,6 juta jiwa. Saat ini, kasus aktif COVID-19 dilaporkan mencapai 4,964,161 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait