WHO Minta Negara Tak Politisasi Sekolah di Tengah Pandemi Corona
Getty Images
Dunia

Menurut Direktur Urusan Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, penundaan pembukaan sekolah perlu dilakukan untuk menekan angka penyebaran COVID-19.

WowKeren - Pandemi corona kini masih meluas dan bahkan telah menjangkit lebih dari 13 juta orang di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas mendesak semua negara untuk tidak menjadikan sekolah sebagai ajang politisasi di tengah masa pandemi corona.

Menurut Direktur Urusan Darurat WHO, Mike Ryan, penundaan pembukaan sekolah perlu dilakukan untuk menekan angka penyebaran COVID-19. "Sekolah bisa kembali buka secara aman begitu penyebaran virus ini berhasil ditekan," ungkap Ryan dilansir Reuters pada Selasa (14/7).

Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) justru sempat memberikan pernyataan yang berlawanan. Direktur CDC, Robert Redfield, mengatakan bahwa tetap menutup sekolah pada tahun akademik mendatang berisiko lebih besar bagi kesehatan anak-anak daripada membukanya kembali, bahkan di tengah pandemi COVID-19.

Redfield menyebut bahwa pedoman CDC yang dikeluarkan mengenai penyelenggaraan sekolah selama pandemi dirancang untuk memfasilitasi sekolah-sekolah yang akan dibuka kembali. Sehingga, sekolah-sekolah di AS tidak memiliki alasan untuk tetap menutup kegiatan belajar-mengajar dengan bertatap muka.


Di sisi lain, banyak negara yang dinilai WHO salah langkah dalam menangani pandemi corona. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti tentang tak dipatuhinya tindakan pencegahan kesehatan dasar.

Pernyataan ini dikeluarkan Ghebreyesus setelah WHO mencatat rekor lonjakan kasus virus corona global pada Minggu (12/7) lalu, dengan kenaikan 230.370 kasus dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, WHO mencatat rekor 228.102 kasus COVID-19 pada 10 Juli.

WHO mencatat bahwa Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil merupakan negara-negara yang melaporkan kasus harian dengan jumlah tertinggi. AS tercatat melaporkan lebih dari 60 ribu kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, pandemi corona kini telah menginfeksi lebih dari 13,2 juta jiwa di seluruh dunia. Angka kematian akibat virus ini mencapai lebih dari 575,540 dan pasien sembuh menyentuh angka 7,6 juta jiwa. Saat ini, kasus aktif COVID-19 dilaporkan mencapai 4,964,161 pasien.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait