Jokowi Bongkar Dampak Mengerikan Ini Jika Indonesia Nekat Lockdown
Nasional

Presiden Joko Widodo membongkar dampak mengerikan ini jika Indonesia nekat melakukan lockdown. Akui RI beruntung akibat kebijakan yang telah diterapkannya.

WowKeren - Indonesia masih menghadapi situasi krisis baik dari sektor kesehatan maupun ekonomi akibat pandemi virus corona (COVID-19). Presiden Joko Widodo pun mengaku jika Indonesia cukup beruntung akibat kebijakan yang diterapkannya.

Jokowi berbicara mengenai dampak ekonomi yang menghantam Tanah Air akibat pandemi. Menurutnya, perekonomian di Indonesia cukup baik meski dihantam oleh terjangan pandemi virus corona. Ia menyebutkan jika hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan penanganan COVID-19 pemerintah.

Mantan Wali Kota Solo ini menyinggung terkait kebijakannya yang lebih memilih untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketimbang lockdown. Menurutnya, PSBB membuat Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97 persen.

”Beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita,” ujar Jokowi ketika memberikan pengarahan di depan para gubernur di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat pada Rabu (15/7). “Meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan.”


Meski demikian, Jokowi mengakui jika kuartal II-2020 kemungkinan akan mengalami minus sebesar -4,3 persen. Prediksi itu sendiri lebih tinggi dari proyeksi pemerintah sebelumnya yang meyakini penurunan ekonomi sebesar -3,8 persen.

Walau begitu, Jokowi mengaku cukup bersyukur dengan pencapaian perekonomian Indonesia. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan sama sekali tidak bisa membayangkan jika Indonesia mengambil kebijakan lockdown seperti banyak negara lainnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini jika ia menerapkan lockdown, maka perekonomian Indonesia bisa jatuh hingga -17 persen. Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi dari negara-negara besar lainnya yang menerapkan lockdown, dimana mereka mengalami penurunan ekonomi yang signifikan.

”Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu mungkin bisa minus 17 persen.,” papar Jokowi. “Terakhir yang saya terima dari OECD, Perancis misalnya di angka minus 17,2 persen.”

”Inggris minus 15,4 persen. Jerman minus 11,2 persen. Amerika (Serikat) minus 9,7 persen,” sambungnya. “Minus semuanya, negara-negara minus, enggak ada yang plus semua. Padahal di awal, IMF itu memperkirakan masih plus, (negara) yang plus itu Tiongkok, India, Indonesia.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait