Ekonomi RI di Ambang Kehancuran, Jokowi Akui Cuma Bisa Berharap di Kuartal III
Getty Images/Bloomberg
Nasional

Presiden Joko Widodo mengakui bahwa perekonomian Indonesia sedang terpuruk akibat pandemi virus Corona. Jokowi juga menilai Indonesia hanya bisa membalikkan situasi di Kuartal III 2020.

WowKeren - Pandemi virus Corona tak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan tetapi juga perekonomian. Bahkan beberapa negara sudah mengonfirmasi mengalami resesi, seperti yang terbaru Singapura.

Dan krisis ini pun turut diakui oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan belum lama ini Jokowi mengaku prospek perekonomian Indonesia cukup buruk dan hanya bisa diselamatkan di Kuartal III 2020.

"Kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan APBD 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. "Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, September. Kuartal tiga. Momentumnya ada di situ."

"Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa," imbuh Jokowi, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (16/7). "Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga. Juli, Agustus, dan September."


Kendati demikian Jokowi membenarkan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam situasi kritis terkait dengan sektor ekonomi dan kesehatan. Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap seluruh pihak bisa bekerja sama mengendalikan situasi yang ada.

"Jangan sampai tidak terkendali. Enggak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, enggak bisa. Ya COVID-19 nya juga nanti malah naik kemana-mana," jelas Jokowi. "Enggak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul di gas dan remnya betul."

Lebih lanjut Jokowi meminta supaya jajarannya jangan berharap dari investasi untuk masuk ke Indonesia. Justru ketimbang investasi, harapan pemulihan perekonomian saat ini adalah dari segi belanja uang negara.

"Apa yang harus kita lakukan di bulan ini? Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya," tutur mantan Wali Kota Solo itu. "Yang bisa diharapkan sekarang ini, semua negara hanya satu yang diharapkan yaitu belanja pemerintah, spending kita, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, jangan sampai ada nge-rem."

Sedangkan belum lama ini Singapura mengakui bahwa negaranya sudah jatuh ke jurang resesi. Sebab perekonomiannya mengalami kontraksi terdalam sejak tahun 2009.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru