Raja Salman Sakit, Bakal Ada Pergantian Takhta Kerajaan Arab Saudi?
Saudi Royal Court
Dunia

Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan jika kabar ini membuat Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menunda rencananya berkunjung ke ke Arab Saudi.

WowKeren - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dikabarkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Kantor berita setempat mengatakan jika sang penguasa Arab saudi tersebut menderita radang kantung empedu.

Raja Salman tengah menjalani pemeriksaan di rumah sakit yang ada di ibu kota Riyadh. Kendati demikian, agensi berita tersebut tidak menyebutkan keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, kabar ini membuat Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menunda rencananya untuk melakukan kunjungan ke ke Arab Saudi. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Kantor berita SPA menyebut jika Raja Salman mendapat support dari pemimpin tiga negara, Kuwait, Bahrain, dan Yordania terkait kesehatannya. Sementara itu, Kepala Negara Kuwait yang berusia 91 tahun, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah sendiri telah menjalani operasi pada hari Minggu.


Raja Salman telah menghabiskan lebih dari 2,5 tahun sebagai putra mahkota dan menjabat sebagai walikota serta perdana menteri sejak Juni 2012 sebelum akhirnya dinobatkan sebagai raja. Ia juga telah menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh selama lebih dari 50 tahun.

Kabar sang raja yang sakit ini pun turut memicu spekulasi termasuk apakah beliau akan segera turun takhta. Namun isu itu dibantah oleh pejabat Arab Saudi. "Tidak ada kemungkinan apapun bahwa raja akan turun takhta," ujar seorang pejabat yang enggan dituliskan namanya, sebagaimana dikutip AFP dari Bloomberg.

Sebab pada umumnya, sang raja akan tetap berkuasa meskipun kondisi kesehatannya tak lagi prima. "Bahkan ketika hal itu mencegah mereka melaksanakan tanggung jawab mereka," ujarnya lagi.

Sementara itu, saat ini Saudi telah menunjuk putra mahkota baru yakni Mohammed bin Salman sebagai penggantinya, jika sesuatu terjadi. MBS dikenal gencar melakukan reformasi pada Arab.

Kendati demikian, penunjukan MBS sebagai calon penerus takhta bukan tanpa kritikan. Sebab ia disebut-sebut berkaitan dengan tragedi pembunuhan brutal jurnalis Jamal Khashoggi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru