Isi Buku Harian Mendiang Goo Hara Terungkap, Curhatan Pilu Soal Cinta Ibu Disorot Ahli
Selebriti

'Spotlight' JTBC mengungkapkan beberapa halaman dari buku harian Goo Hara yang berisi konten memilukan. Entri buku harian dianalisis oleh profesor psikologi di universitas.

WowKeren - "Spotlight" JTBC melakukan liputan mendalam tentang kematian Goo Hara dan pertarungan hukum antara keluarganya melawan ibu kandungnya. Selama segmen tersebut, mereka mengungkapkan beberapa halaman dari buku harian Goo Hara yang berisi konten memilukan.

Isi buku harian Goo Hara mengungkapkan tentang kesulitan yang ia rasakan di tahun-tahun terakhir hidupnya. Beberapa entri dicatat sejak ia masih muda. Salah satunya berbunyi, "Hara, tidak apa-apa. Tidak sakit. Tidak apa-apa."

Beberapa dari entri-entrinya tampaknya lebih positif ketika ia membahas menemukan minat pada orang lain dan bagaimana ia merencanakan masa depan yang lebih sukses dengan kondisi keuangan yang semakin membaik sepanjang kariernya.

Goo Hara juga meninggalkan pesan untuk mencintai dirinya sendiri. Namun beberapa menunjukkan tanda-tanda yang jelas tentang luka Hara. Ia meminta Tuhan untuk memaafkannya dan menjaganya. Ia tampak menghibur dirinya sendiri melalui agama ketika menghadapi kesulitan lain dalam hidupnya.

Isi Buku Harian Mendiang Goo Hara Terungkap, Curhatan Pilu Soal Keluarga Disorot Ahli

Source: JTBC

Hara juga menulis tentang bagaimana ia memandang dirinya sendiri. Ia merasa bahwa dirinya yang "sensitif" merupakan penyebab ia tidak bahagia. Ia tahu dirinya memiliki lubang menganga karena tidak memiliki ibu dalam hidupnya tapi mencoba untuk lebih fokus pada bahagia di masa depan.

"Apa yang kau katakan. Apa yang kau pikirkan. Itu menjadi kenyataan dan dilakukan. Aku harus melindungi diriku terlebih dahulu dan mengenal diriku dengan sangat baik. Tidak, aku tahu betul bahwa aku lebih sensitif daripada yang lain, dan aku tahu diriku dengan sangat baik sampai-sampai itu menakutkan. Jangan mencuri energiku sendiri, dan mari jaga diriku untuk selalu berpikir bahagia dan positif."

"Aku rindu ibu. Aku rindu dan ingin merasakan punya ibu. Aku selalu menelannya, tidak membiarkannya keluar, dan menyimpannya di dalam. Aku lebih putus asa daripada siapa pun dan aku ingin merasakan. Aku lebih dari siapa pun. Sakit.. tidak, aku bisa terluka. Aku lebih dari layak untuk disakiti."

Dari semua halaman, frasa "tidak apa-apa" adalah frasa yang paling ditulis. JTBC membawa entri buku harian ke profesor psikologi di universitas untuk dianalisis. Profesor Kim Tae Kyung memperhatikan bahwa Hara terus-menerus menggunakan ungkapan "tidak apa-apa" seolah-olah ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu memang baik-baik saja.


Namun entri yang paling menonjol bagi Profesor Kim adalah ketika Goo Hara berbicara tentang "diizinkan untuk dicintai". Ia merasakan urutan entri-entrinya menunjukkan bahwa ia mencoba membujuk dirinya untuk berpikir positif tapi karena tidak berhasil, ia mulai menjadi takut."

Entri Goo Hara yang dimaksud berbunyi, "Apakah keberadaanku menyusahkan? Siapa aku? Apa yang harus aku lakukan? Aku bertanya-tanya siapa aku. Apakah aku diizinkan dicintai? Apakah aku perlu mencintai?"

Profesor Kim mencatat bahwa frasa ini sering digunakan oleh individu yang tidak pernah diberi cinta tanpa syarat. Mereka selalu harus bekerja demi cinta dan kasih sayang seseorang dan cinta itu mudah diambil.

"Bagian yang paling menonjol bagiku adalah ketika dia berkata, 'Apakah aku seseorang yang diizinkan untuk dicintai?' Pikiran-pikiran ini biasanya dari orang-orang yang hanya mencintai dengan syarat. Mereka tidak pernah menerima cinta tanpa syarat," ungkap Profesor Kim.

Kurangnya cinta mungkin berasal dari kenyataan bahwa ibu Hara meninggalkannya ketika ia masih kecil, dan ayahnya tidak ada di sana untuk membesarkannya karena sibuk berusaha membuat cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Profesor Kim yakin bahwa Hara memiliki kasih sayang kepada ayahnya, tapi tidak menganggap ibunya sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar ibu kandung.

"Kelihatannya tidak banyak, tapi dia menulis (nama ayah) sebagai ayah tapi menulis (nama ibu) sebagai (nama ibu). Itulah bedanya. Ayahnya adalah ayahnya tapi ibunya tidak dianggap ibu," kata Profesor Kim.

Ketika para wartawan bertanya apa artinya ketika Hara menulis bagaimana ia merindukan ibu, Profesor Kim percaya bahwa Hara merujuk lebih banyak tentang gagasan ibu yang menghibur dan penuh kasih daripada ibu kandungnya. Hara hanya ingin mengalami cinta tanpa syarat yang diberikan ibu normal kepada anak mereka.

"Kami tidak menganggap ibu sebagai ibu hanya untuk pengertian biologis. Kami juga menganggap mereka ibu karena mereka adalah sumber bagi kami untuk beristirahat dan menemukan kenyamanan. Dia mungkin berbicara tentang Ms. Song, tapi dia lebih cenderung bahwa dia sedang mencari sosok ibu yang memberikan kenyamanan. Sangat mungkin bahwa dia meminta pertolongan, mengatakan, 'Aku mengalami kesulitan. Aku ingin seseorang menghiburku. Aku lelah.'"

Sudah hampir setahun sejak Goo Hara meninggalkan dunia ini. Ketidakhadirannya masih sangat dirasakan oleh orang yang dicintainya. Kakak laki-laki dan ayahnya saat ini sedang dalam perkelahian hukum untuk mencegah ibu mereka dari mendapatkan warisan Hara dan bekerja untuk mencegah anak-anak lain dari terluka oleh seorang ibu yang meninggalkan anak-anaknya.

(wk/chus)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait