Pernah Sukses Tekan Wabah, Begini Tegasnya Vietnam dan Hong Kong Hadapi Gelombang Lanjutan Corona
Getty Images
Dunia

Vietnam dan Hong Kong menjadi contoh dari segelintir negara yang berhasil mengendalikan wabah virus Corona. Namun kekinian kedua negara dihadapkan pada potensi terjadinya gelombang lanjutan.

WowKeren - Baru-baru ini Vietnam dibuat "siaga satu" akibat munculnya kasus transmisi lokal pertama yang dideteksi setelah 100 hari bebas COVID-19. Akibat kasus yang diberi nama Pasien 416, sebanyak 105 orang langsung diuji usap tenggorokannya demi mencegah terjadinya penularan lebih besar.

Yang menjadi sorotan tersendiri, kasus ini terdeteksi di Danang, daerah yang menjadi destinasi wisatawan lokal setelah pemerintah Vietnam membuka kembali aktivitas perekonomiannya. Dan sebagai akibatnya, kini pemerintah setempat mengevakuasi sampai 800 ribu orang dari kota Danang.

"Evakuasi akan berlangsung paling tidak selama empat hari. Kami akan menggunakan seratus penerbangan lokal menuju empat kota di Vietnam," demikian keterangan Pemerintah Vietnam, dilansir dari Reuters, Senin (27/7). Menurut mereka, ratusan ribu orang ini adalah warga setempat sekaligus turis lokal.

Diketahui sudah ada 2 kasus positif yang dikonfirmasi sejak Pasien 416 diidentifikasi. Sedangkan ketika dilaporkan pertama kali, Pasien 416 yang merupakan pria lansia berumur 57 tahun itu sudah dalam kondisi kesehatan yang buruk. "Pasien saat ini menggunakan bantuan ventilator karena gangguan pernapasan," jelas Kementerian Kesehatan Vietnam.


Ketegasan serupa juga ditemui di Hong Kong. Bersama Vietnam, Hong Kong menjadi salah satu dari segelintir negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, bahkan ketika episentrum perdana wabah, Tiongkok, belum bisa mengatasinya.

Kali ini Hong Kong dikabarkan melarang masyarakatnya untuk makan di restoran dan mengadakan pertemuan lebih dari dua orang. Kebijakan ini diambil usai negara yang masih berseteru soal otonomi daerah dengan Tiongkok itu melaporkan lebih dari 100 kasus baru dalam sepekan belakangan.

Selain itu, pemerintah kota dengan populasi masyarakat tinggi menutup paksa sejumlah kolam renang dan tempat olahraga. Hong Kong juga mewajibkan setiap orang untuk mengenakan masker ketika beraktivitas di luar, atau sebaiknya tetap di rumah selama peralihan ke musim panas ini.

"Selama dua sampai tiga minggu ke depan akan sangat penting. Kita harus mencegah penyebaran wabah lebih lanjut di antara komunitas kita yang padat," jelas Sekretaris Kabinet Hong Kong, Matthew Cheung Kin-chung. "(Karena) ada risiko besar terjadinya ledakan besar kasus positif COVID-19."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru