Bill Gates Optimis Angka Kematian Akibat COVID-19 Akan Menurun Akhir Tahun 2020
Dunia

Bos Microsoft tersebut mengatakan bahwa antivirus dan terapi antibodi COVID-19 diharapkan bisa diberikan sebelum pasien sakit parah hingga perlu menjalani perawatan intensif.

WowKeren - Bill Gates optimis antivirus dan terapi antibodi untuk melawan infeksi virus corona (COVID-19) dapat mengurangi tingkat kematian secara substansial pada akhir tahun 2020 ini. Filantropis tersebut mengatakan, obat dan jenis terapi ini diharapkan bisa diberikan sebelum seseorang sakit parah hingga perlu menjalani perawatan intensif.

"Besar kemungkinan bahwa penurunan angka kematian yang substansial bisa tercapai pada akhir tahun ini dengan adanya kombinasi obat dan terapi baru itu, beberapa di antaranya ditujukan untuk digunakan ketika orang mulai memiliki gejala serius dan dapat dimanfaatkan untuk mencegah orang masuk ke perawatan intensif," ujar Gates, sebagaimana dilansir dari CNBC.

Menurut Gates, antibodi monoklonal mungkin adalah kelas yang paling menjanjikan. Perusahaan farmasi Regeneron, Eli Lilly, dan AstraZeneca telah melakukan pekerjaan yang mengarah ke sana. Ia juga menyebut uji coba telah dilakukan jauh lebih cepat.

"Ada dua antivirus lain yang lebih mungkin diberikan secara oral daripada infus. Jadi, sebelum akhir tahun, dua antivirus lain atau reformulasi dari mereka dapat dihasilkan," jelas Gates lagi.

Remdesivir menjadi salah satu obat antivirus yang dilaporkan dapat membawa perbaikan kepada pasien sejak mulai timbulnya gejala. Obat produksi Gilead Sciences itu dipakai di bawah otorisasi penggunaan darurat yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) atau FDA untuk pengobatan antivirus eksperimental pada Mei lalu.


Di sisi lain, saat ini Bill Gates disebut berusaha untuk bekerja sama dengan Korea Selatan. Hal tersebut diungkap oleh kantor kepresidenan di Seoul. Bahkan yayasan miliarder AS ini telah memberikan USD3,6 juta (Rp52,3 miliar) pada bulan Mei kepada SK Bioscience untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19.

Saham SK Chemicals, yang memegang 98% saham di SK Bioscience, melonjak sebanyak 25% pada hari Senin di tengah berita tentang kapasitas pembuatan vaksin perusahaan.

Selain mengerjakan kandidat vaksinnya sendiri, perusahaan ini juga merupakan salah satu produsen kontrak oleh AstraZeneca Plc untuk membuat vaksinnya. Vaksin Astazeneca yang dikembangkan di Universitas Oxford juga berada dalam dukungan Bill Gates.

Kini, vaksin Astrazeneca berada pada tahap ketiga dan terakhir pengujian manusia. Vaksin ini menjadi salah satu pelopor dalam perlombaan global untuk imunisasi.

Sejauh ini, belum ada vaksin COVID-19 yang mendapat persetujuan untuk digunakan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Astra Zeneca mengembangkan salah satu calon vaksin yang potensial.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel