Gelar Aksi Solidaritas, Israel Pasang Bendera Lebanon di Balai Kota Meski Kedua Negara Bermusuhan
Flash90/Miriam Alster
Dunia

Pemerintah Israel juga menawarkan bantuan terhadap Lebanon pasca-ledakan. Beberapa jam setelah tragedi di Beirut terjadi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menawarkan bantuan melalui PBB.

WowKeren - Bendera Lebanon berwarna merah, putih, dan pohon cedar menyala di balai kota Tel Aviv pada Rabu (5/8) malam waktu setempat. Pertunjukan ini sebagai langkah solidaritas Israel yang langka kepada Lebanon usai insiden ledakan besar di Beirut pada Selasa (4/8) yang merenggut ratusan korban jiwa dan ribuan korban luka.

Bentuk solidaritas tersebut dilakukan pemerintah Kota Tel Aviv meski Israel dan Libanon secara teknis masih berperang. Sebagaimana yang diketahui, pemerintah Israel menganggap kelompok Syiah bersenjata di negara itu, Hizbullah, yang didukung oleh Iran, adalah ancaman terbesar di perbatasan utara. Israel dan Hizbullah berperang selama sebulan di tahun 2006 dan menyalakan api kembali dalam beberapa pekan terakhir.

Namun dengan alasan kemanusiaan, Tel Aviv menunjukkan solidaritasnya. Wali kota Tel Aviv, Ron Huldai, menyatakan solidaritas harus didorong daripada mempertimbangkan konflik.

"Kemanusiaan mendahului konflik apa pun, dan hati kami bersama rakyat Libanon setelah bencana mengerikan yang menimpa mereka," tulis Wali Kota Tel Aviv, Ron Huldai, melalui akun Twitter miliknya.

Huldai pun memerintahkan Balai Kota di Lapangan Rabin untuk diterangi dengan lampu bergambar bendera Lebanon pada Rabu malam. "Hati kami bersama orang-orang Lebanon setelah tragedi mengerikan ini," lanjut Huldai.


Saat malam tiba, jendela pada gedung 13 lantai dipenuhi dengan cahaya dalam desain bendera Lebanon. Bentuk dua garis merah horizontal menyelimuti pita putih yang lebih lebar, dengan pohon cedar hijau besar terlihat menghiasi tempat tersebut.

Kendati demikian, aksi solidaritas ini tak membuat semua warga Israel merasa senang. Pasalnya, aksi tersebut menuai kritik dari beberapa orang, termasuk menteri kabinet Rafael Peretz. Dia tak setuju Israel mengibarkan bendera negara musuh di jantung Tel Aviv.

"Mungkin perlu memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terluka di Libanon, tetapi mengibarkan bendera musuh di jantung Tel Aviv adalah kebingungan moral," kata Peretz di Twitter.

Di sisi lain, meski merupakan musuh, pemerintah Israel tetap menawarkan bantuan terhadap Lebanon pasca-ledakan. Beberapa jam setelah tragedi di Beirut terjadi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menawarkan bantuan ke Lebanon melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pejabat pertahanan Israel menyatakan Lebanon belum menanggapi tawaran itu. Dia menyarankan bahwa Israel dengan dukungan PBB dapat mendirikan dan mengoperasikan rumah sakit lapangan di sisi perbatasan dan menerima korban dari Lebanon.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait