PM Australia Buka Suara Soal Ketegangan AS dan Tiongkok: Tidak Ada yang Perlu Dikhawatirkan
Getty Images
Dunia

Dalam beberapa waktu terakhir, hubungan antara AS dan Tiongkok memang terus memanas. Bahkan Tiongkok menyebut bahwa AS sedang berupaya untuk menyulut Perang Dingin baru.

WowKeren - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, turut buka suara soal ketegangan antara AS dan Tiongkok yang belakangan ini memang menjadi sorotan internasional. Secara mengejutkan, Morrison menilai bahwa ketegangan antara kedua negara tersebut tidak sedramatis yang dibayangkan dan tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pernyataan Morrison dilontarkan setelah mantan Perdana Menteri Australia dan cendekiawan Tiongkok Kevin Rudd menulis jurnal mengenai tingginya risiko konflik bersenjata antara AS dan Negeri Tirai Bambu. "Kami telah mengakui bahwa apa yang sebelumnya tidak dapat dibayangkan dan bahkan dianggap tidak mungkin, tidak dipertimbangkan dalam konteks itu lagi," ujar Morrison, tidak setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Rudd.

Lebih lanjut, Morrison juga mengaku tidak sepakat dengan banyak pihak yang menyatakan bahwa Washington sedang berada dalam Perang Dingin babak baru dengan Tiongkok. Morrison mengatakan situasi ketegangan antara AS dan Tiongkok saat ini berbeda dengan era Perang Dingin di masa lalu.

Ia juga menyatakan bahwa AS dan Tiongkok memiliki tanggung jawab bersama untuk menghormati hukum internasional dan harus menyelesaikan perselisihan mereka secara damai. Kendati demikian, Morrison tidak punya jawaban untuk bagaimana Tiongkok mendorong kekuasaan di Laut Tiongkok Selatan, di perbatasan India, dan di Hong Kong.


"Saya seorang yang optimistis, orang Australia adalah orang yang optimistis tentang hal-hal ini. Kita harus mengambil sikap optimistis tetapi bukan sikap yang tidak realistis atau naif. Kita harus menetapkan diri kita dengan tujuan di sini dan itu bukan penindasan atau penahanan satu negara, ini tentang keseimbangan produktif dan strategis. Itu bisa dicapai," kata Morrison.

Terlepas dari pernyataan Morrison, sebelumnya Tiongkok memang mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang berusaha menyulut Perang Dingin baru dengan Negara Komunis. Ia menuding AS sedang mencari kambing hitam menjelang pemilu presiden November mendatang.

Ketegangan antara AS-Tiongkok terus memuncak terutama setelah bertikai terkait penutupan gedung konsulat. AS memerintahkan Tiongkok menutup kantor konsulatnya di Houston, Texas, karena dianggap menjadi sarang intelijen Negeri Tirai Bambu. Sementara itu, Tiongkok juga turut melakukan hal serupa dengan menutup paksa kantor konsulat AS di Chengdu sebagai balasan.

Dalam beberapa waktu terakhir, hubungan antara AS dan Tiongkok memang terus memanas. Hal ini bermula ketika AS menuduh bahwa Tiongkok mungkin telah mengetahui virus corona (COVID-19) pada awal November 2019. Tudingannya tersebut menyusul pernyataannya tentang Tiongkok yang dinilainya sama sekali tak transparan soal virus corona dan membuat banyak negara menjadi kesulitan menghadapi pandemi ini.

Pemerintah Tiongkok sendiri telah membalas pernyataan AS dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar dan sepenuhnya untuk tujuan menyalahkan orang lain. Menurut mereka, komentar AS bertentangan dengan konsensus umum komunitas global. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, mengatakan bahwa negaranya telah memberikan informasi yang tepat waktu kepada dunia dan aktif bekerja sama dengan yang lain.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait