Jokowi Ungkap 3 Daerah RI yang Penurunan Ekonominya Paling Tajam
Twitter/jokowi
Nasional

Presiden Jokowi lantas meminta para Gubernur untuk segera merealisasikan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID- 19) membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 5,32 persen di kuartal II 2020. Padahal pada kuartal I 2020, Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi positif 2,97 persen.

Presiden Joko Widodo lantas mengungkapkan bahwa Bali, DKI Jakarta, dan Yogyakarta mengalami kontraksi ekonomi yang paling dalam. Menurut Jokowi, pandemi corona membuat kegiatan pariwisata mengalami penurunan besar akibat adanya pembatasan pergerakan masyarakat.

"Memang tiga provinsi yang ada di layar yaitu Bali berada pada posisi minus 10,98 persen," ungkap Jokowi di Istana Bogor pada Selasa (1/9) hari ini. "Ini karena memang turis wisata itu betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali berkontraksi begitu sangat tajam."

Sementara itu, DKI Jakarta mengalami kontraksi ekonomi sebesar minus 8,82 persen pada kuartal II 2020. Sedangkan Yogyakarta mengalami kontraksi sebesar minus 6,74 persen.

Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat kini masih mengalami kondisi positif. Pertumbuhan ekonomi Papua mencapai 4,52 persen, sedangkan Papua Barat mencapai 0,53 persen.


"Ini masih positif yang positif hanya memang Papua sama Papua Barat," jelas Jokowi. "Sulteng meskipun pada posisi baik tapi sudah minus di 0,06 persen."

Di sisi lain, provinsi lain rata- rata pertumbuhannya sama dengan ekonomi nasional. "Yang lain-lain berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," ujar Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi lantas meminta para Gubernur untuk segera merealisasikan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang menurun akibat pandemi corona diharap dapat kembali ditingkatkan.

"Itu sangat penting bagi menjaga kelangsungan daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakat kita," pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Dan rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini."

Di sisi lain, Indonesia diperkirakan akan masuk ke jurang resesi jika pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 kembali minus. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki keadaaan pada bulan September ini, sehingga ekonomi di kuartal III dapat diselamatkan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru