Bak Keajaiban, Tim Penyelamat Deteksi Korban Selamat di Reruntuhan Ledakan Beirut
PA/Getty Images/Marwan Naamani
Dunia

Anjing pelacak menyiratkan keberadaan korban selamat di antara puing-puing gedung yang luluh lantak oleh ledakan pada awal Agustus 2020 itu. Namun tim penyelamat masih bekerja mencari korban tersebut.

WowKeren - Sudah satu bulan berlalu sejak ledakan dahsyat mengguncang Kota Beirut, Lebanon. Dan mengejutkannya dalam rentang waktu itu, tim penyelamat rupanya menemukan tanda-tanda korban selamat di reruntuhan bekas ledakan.

Temuan ini bermula dari tingkah anjing pelacak pada rabu (2/9) yang menyiratkan adanya korban selamat di salah satu gedung di Mar Mikhael. Bahkan ketika kembali keesokan harinya, anjing itu masih memberikan sinyal yang sama sehingga pencarian difokuskan di sana.

Tim penyelamat lantas membawa peralatan yang lebih canggih agar bisa menemukan denyut jantung atau suara napas hingga kedalaman 15 meter. Peralatan ini didatangkan oleh tim penyelamat dari Chile, demikian dilaporkan oleh jurnalis Orla Guerin dari BBC.

Tim kemudian dibagi dalam tujuh kelompok kecil untuk memindahkan reruntuhan, batu demi batu. "Tim pencari menyatakan mereka mendeteksi tubuh dan korban yang nampaknya masih hidup di bawah puing-puing," jelas koresponden Al Jazeera, Zeina Khodr.


Mar Mikhael adalah bekas tempat hiburan malam yang menjadi salah satu kawasan yang paling terdampak oleh ledakan tersebut. Hingga tak terlalu mengejutkan hingga Kamis (3/9) waktu setempat, tim penyelamat dari Chile masih bekerja untuk memindahkan puing-puing gedung.

Namun pemindahan reruntuhan sempat dihentikan sejenak karena mereka kekurangan crane. Tim khawatir puing-puing bakal ambruk, meski di tengah penghentian sementara itu para relawan lokal tetap melanjutkan pekerjaan dengan dibantu crane yang didatangkan pihak swasta.

Di sisi lain, pemerintah Lebanon baru saja mengonfirmasi pengamanan terhadap sejumlah kontainer di dekat Pelabuhan Beirut. Pasalnya terdapat 4 ton lebih amonium nitrat, bahan utama yang menyebabkan ledakan besar sebulan lalu, di dalam kontainer tersebut.

Melansir Al Jazeera, lebih dari 4 ton bahan kimia berbahaya ini ditemukan tersimpan dalam empat kontainer di dekat pintu masuk pelabuhan. Dan sampai sekarang belum diketahui pasti dari mana senyawa kimia itu berasal serta siapa yang bertanggung jawab atas keberadaannya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait