9 Film Indonesia Terbaik di Bioskop Online, 'Tiga Dara' Hasil Restorasi Tayang Eksklusif
https://bioskoponline.com/
Film

'Tiga Dara' merupakan film yang pertama kali dirilis pada 1957 silam. Hasil restorasi di Laboratoriun L'Immagine Ritrovata, Italia, kemudian ditayangkan kembali pada 2016.

WowKeren - Melalui akun Twitter miliknya, sutradara Hanung Bramantyo menceritakan pengalaman berbincang mengenai film di sebuah kampus. Menurut suami Zaskia Adya Mecca tersebut, para mahasiswa ternyata jarang menonton film. Yang lebih miris, para mahasiswa bukannya menonton di bioskop, melainkan malah melalui link ilegal.

"Pengalaman sharing session di kampus film. ‘Siapa yang seminggu 3X nonton film di bioskop?’ Semua diam. ‘Seminggu sekali?’ Masih diam," tulis Hanung pada Kamis (10/9). "‘Sebulan sekali?’ 10 orang tunjuk jari. ‘Trus kalian nonton film dimana?’ Mereka menyebut link streeming ilegal."


Saat ini, semakin banyak website maupun aplikasi legal untuk menonton film. Salah satunya Bioskop Online yang menyediakan film-film Indonesia terbaik dengan cukup membayar Rp5 ribu dan dapat dinikmati dalam waktu 48 jam.

Selain 9 film yang sebelumnya telah dirangkum tim WowKeren, berikut film-film Indonesia terbaru di Bioskop Online yang tak boleh dilewatkan!

(wk/nere)

1. Tiga Dara - Hasil Restorasi


Tiga Dara - Hasil Restorasi
Perpini

"Tiga Dara" karya Usmar Ismail pertama kali tayang di bioskop Indonesia pada tahun 1957 silam. Versi restorasi "Tiga Dara" kembali ditayangkan pada 2016 bertepatan dengan perayaan 60 tahun perilisannya. Kualitas gambar dan suara yang dihasilkan lebih tajam dan jernih setelah film produksi Perfini tersebut direstorasi di Laboratoriun L'Immagine Ritrovata, Italia, dalam format 4K.

Film komedi musikal ini berkisah tentang Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Neni (Indirati Iskak). Sang Nenek merasa khawatir tak bisa melihat Nunung menikah hingga merencanakan perjodohan. Namun ketika Nunung mengetahui rencana tersebut, ia merasa kesal dan marah.

2. Ziarah


Ziarah
Purbanegara Films

"Ziarah" dibintangi Ponco Sutiyem yang memerankan nenek berusia 95 tahun bernama Mbah Sri. Film yang meraih penghargaan ASEAN International Film Festival and Awards 2017 tersebut menceritakan perjalanan Mbah Sri mencari makam suaminya, Prawiro. Almarhum suami Mbah Sri pergi berperang ketika agresi militer Belanda kedua dan tak pernah kembali.

Mbah Sri mencari makam sang suami karena ingin dimakamkan bersebelahan. Suatu hari di tahun 2012, Mbah Sri bertemu tentara veteran yang mengenal Prawiro. Dengan informasi tidak utuh, Mbah Sri mencari makam sang suami yang ternyata tertembak pada 1949.

3. Sultan Agung


Sultan Agung
Mooryati Soedibyo Cinema

Film garapan Hanung Bramantyo ini berkisah tentang sepak terjang "Sultan Agung" menyatukan adipati-adipati di Tanah Jawa yang tercerai berai karena politik VOC. "Sultan Agung" digambarkan sebagai sosok ambisius dan kejam dalam literatur Belanda. Salah satunya karena keputusan "Sultan Agung" menyerang Batavia.

Adalah Raden Mas Rangsang, yang mendapat gelar Sultan Agung Hanyakrukusuma setelah sang ayah wafat. Sultan Agung harus mengemban tugas yang tidak mudah tersebut sejak remaja. Film "Sultan Agung" dibintangi oleh Marthino Lio, Ario Bayu, Putri Marino, Adinia Wirasti, Asmara Abigail, Christine Hakim, dan Lukman Sardi.

4. Banda: The Dark Forgotten Trail


Banda: The Dark Forgotten Trail
LifeLike Pictures

Film dokumenter "Banda: The Dark Forgotten Trail" mengangkat kisah kejayaan Pulau Banda yang jaya sebagai penghasil pala. Di abad pertengahan, segenggam pala di Pasar Eropa dianggap lebih berharga dari sepeti emas. Kepulauan Banda yang saat itu menjadi satu-satunya tempat pohon-pohon pala tumbuh menjadi kawasan yang paling diperebutkan.

Belanda bahkan rela melepas Nieuw Amsterdam (Mannhattan, New York) agar bisa mengusir Inggris dari kepulauan tersebut. Pembantain massal dan perbudakan pertama di Nusantara terjadi di Kepulauan Banda. Di sana pula, sebuah semangat kebangsaan dan identitas multikultural lahir menjadi warisan sejarah dunia.

5. Tabula Rasa


Tabula Rasa
LifeLike Pictures

Film "Tabula Rasa" besutan LifeLike Pictures mengangkat tema tentang kekayaan kuliner Indonesia. "Tabula Rasa" juga memperlihatkan kerinduan dan memori rasa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Film yang disutradarai Andriyanto Dewo tersebut merupakan yang pertama mengangkat tentang cita rasa kuliner Tanah Air.

Dikisahkan Hans (Jimmy Kobagau), lelaki asal Papua yang bercita-cita menjadi pesepakbola profesional. Ketika mimpinya terwujud, Hans sayangnya mengalami cedera. Hans kemudian bertemu pemilik rumah makan Padang, Mak (Dewi Irawan). Namun kehadiran Hans mendapat penolakan dari juru masak dan pelayan rumah makan tersebut.

6. Pintu Terlarang


Pintu Terlarang
LifeLike Pictures

Fachri Albar berperan sebagai seorang pematung bernama Gambir di film "Pintu Terlarang". Hidup Gambir mulai berantakan ketika menerima pesan-pesan misterius yang meminta pertolongan. Dari sebuah tayangan TV ilegal, ia mengetahui bahwa yang berusaha menghubunginya adalah anak laki-laki berusia 7 tahun.

Kecurigaan Gambir kemudian tertuju pada sang istri, Talyda, yang diperankan Marsha Timothy. Gambir yakin apabila Talyda berhubungan dengan misteri anak laki-laki 7 tahun yang disiksa dan disekap dua orang misterius itu. Dua hal yang harus dipilih Gambir ternyata sama-sama berujung pada kengerian dan bencana.

7. Modus Anomali


Modus Anomali
LifeLike Pictures

"Modus Anomali" merupakan film garapan Joko Anwar yang dibintangi Rio Dewanto. Sosok pria yang diperankan Rio tiba-tiba terbangun dalam keadaan terkubur di dalam tanah, di tengah hutan asing. Ia terbangun dengan kondisi tak tahu siapa namanya dan bagaimana bisa berada di sana.

Pria tersebut hanya memiliki ponsel tanpa kontak. Setelah menemukan rumah misterius dan menemukan petunjuk berupa video, ia menyadari harus menyelamatkan diri. Sosok-sosok misterius rupanya berusaha menyerangnya dan orang-orang terdekatnya.

8. Tengkorak


Tengkorak
Akasacara Film

Film "Tengkorak" merupakan karya mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM). Oleh sebab itu, latar film "Tengkorak" berada di Yogyakarta yang dilanda gempa pada 2006 silam. Sebuah fosil tengkorak sepanjang dua kilomerer tersibak karena gempa tersebut.

Tim Balai Penelitian Bukti Tengkorak (BPBT) dibentuk untuk mengetahui asal mula penemuan fosil dan merahasiakannya dari masyrakat luas. Namun suatu hari, pemerintah Indonesia menutup akses tim BPBT ke area fosil. Ani (Eka Nusa Pertiwi) merasa memiliki kewajiban untuk memberitahukan penemuan tersebut pada dunia.

9. Filosofi Kopi: Aroma Gayo


Filosofi Kopi: Aroma Gayo
Visinema Pictures

Film dokumenter "Filosofi Kopi: Aroma Gayo" memperlihatkan perjalanan Rio Dewanto mengunjungi rumah asal Kopi Gayo. Ia melihat langsung kondisi tanah Gayo, Aceh, dan menggali filosofi dari secangkir kopi Gayo. Ada banyak cerita yang ia temukan dari kehidupan petani dan anak-anak muda di sana.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru