Ilmuwan Tiongkok Klaim Virus COVID-19 Diciptakan di Lab Wuhan Selama 6 Bulan
Dunia

Hal ini diungkapkan dalam riset yang dibuat oleh Li-Meng Yan dan dua rekannya. Dalam risetnya dia menyebutkan COVID-19 dapat dibuat dengan mudah di laboratorium dalam waktu enam bulan.

WowKeren - Ahli virus Tiongkok yang melarikan diri ke Amerika Serikat, Li-Meng Yan, kembali bersuara. Kali ini ia menuding virus corona (COVID-19) sengaja dibuat dengan mudah di Laboratorium di Wuhan selama 6 bulan.

Hal ini diungkapkannya dalam riset yang dipublikasikan dalam website Zenodo. Riset tersebut dibuat oleh Li-Meng Yan dan dua rekannya. Dalam risetnya dia menyebutkan COVID-19 dapat dibuat dengan mudah di laboratorium dalam waktu enam bulan.

Dilansir dari CNBC pada Selasa (22/9), riset itu juga mengklaim bagaimana virus COVID-19 menunjukkan karakteristik biologis yang tidak konsisten dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami. Zoonosis adalah proses penularan virus dari hewan ke manusia.

Dalam riset tersebut, Li-Meng Yan juga menepis pernyataan virus corona bermula dari pasar basah (seafood) di Wuhan. Ia juga menolak virus tersebut berpindah dari hewan ke manusia.


"Dalam laporan ini, kami mendeskripsikan bukti genomik, struktural, medis, dan literatur, yang jika dipertimbangkan bersama, sangat bertentangan dengan teori asal mula (virus COVID-19) dari alam," tulis riset milik Li-Meng Yan itu.

"Virus COVID-19 dibuat di laboratorium, laboratorium di Wuhan yang dikendalikan pemerintah Tiongkok," paparnya. "Pendapat awal virus ini dari pasar Wuhan adalah tipu-tipu (smokescreen). Virus itu tak berasal dari alam."

Menanggapi rilis laporan ini, beberapa ahli biologi evolusioner dan penyakit menular menganggap tak ada informasi baru yang diberikan, membuat banyak klaim tidak berdasar dan kasus ilmiah yang lemah. "Laporan pra-cetak ini tidak dapat diberikan kredibilitas dalam bentuk apapun saat ini," ujar Andrew Preston, pakar dari University of Bath, Inggris.

"Laporan ini tidak didasarkan pada interpretasi objektif dari genom SARS-CoV2. Interpretasi yang dibuat tidak didukung data, tidak berdasarkan dan sebagian besar interpretasi tak dijelaskan. Laporan tersebut tampaknya tidak dimulai dengan sebuah hopotesis terbuka tentang asal mula SARS-CoV2," lanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, Li-Meng Yan merupakan mantan pengawas di Hong Kong School of Public Health, sebuah laboratorium rujukan World Health Organization (WHO). Pada April 2020, Li-Meng Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat (AS).

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait