Korsel Akui Gagal Lindungi Warga Usai Salah Satu Pejabatnya Ditembak Korut
Dunia

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembak mati dan membakar tubuh seorang pejabat mereka yang sebelumnya dikabarkan hilang.

WowKeren - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengakui jika ia dan pemerintahannya telah gagal dalam upaya melindungi warga negara. Pernyataan Moon disampaikan setelah seorang pejabat sipil ditembak mati oleh militer Korea Utara.

Kematian pejabat Korsel sempat menuai kritik hingga memicu kemarahan warga. Pemerintah dianggap telah lalai karena membuang banyak waktu hingga pejabat tersebut gagal diselamatkan.

Menanggapi kritikan tersebut, Moon menyampaikan permintaan maaf dan ucapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. "Belasungkawa yang dalam kepada anggota keluarga yang berduka dan juga meminta maaf kepada publik atas keterkejutan dan kemarahan," ujarnya, sebagaimana dikutip dari CNN.

Kritikus, termasuk anggota parlemen konservatif, menuduh pemerintah Moon tidak bertindak dengan cepat setelah pejabat militer mengungkapkan pria itu terlihat di perairan Korea Utara sekitar enam jam sebelum dia dibunuh.

Sementara Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan hal itu terjadi karena sulit untuk menjalin komunikasi dengan Korea Utara. Saluran komunikasi kedua negara disebut terputus.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, sempat menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Korsel terkait insiden penembakan ini. Menurut Moon Jae-in, permintaan maaf tersebut menunjukkan Kim sangat ingin mencegah gangguan dalam hubungan bilateral antar dua negara. Korsel telah mengusulkan penyelidikan bersama dengan Korut atas insiden penembakan tersebut.


"Harapan kami, insiden tragis ini tidak hanya berakhir sebagai insiden (tragis) melainkan menciptakan ruang untuk dialog dan kerja sama, menjadi peluang untuk mengembangkan hubungan Selatan-Utara," ujar Moon Jae-in.

Di sisi lain, pekan lalu Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembak mati dan membakar tubuh seorang pejabat mereka yang sebelumnya dikabarkan hilang. Warga Korea Selatan pun mengutuk aksi itu sekaligus menuntut penjelasan dan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab.

Dilaporkan bahwa pejabat berusia 47 tahun itu berafiliasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dia dilaporkan menghilang pada Senin (21/9) siang ketika sedang bertugas di atas kapal inspeksi di perairan lepas pulau perbatasan barat Yeonpyeong.

"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh dari militer kami terhadap berbagai intelijen," kata Kemenhan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

"Militer kami mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan sangat mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," lanjut pernyataan tersebut.

Pejabat tersebut dilaporkan hilang dari kapal patroli perikanan Korsel ketika kapal tersebut berada 10 kilometer dari selatan garis perbatasan yang dijaga militer kedua negara, Northern Limit Line (NLL). Kantor berita Yonhap melaporkan alasan persis pejabat berusia 47 tahun itu ditembak belum diketahui. Tapi ada kemungkinan tentara Korut bertindak berdasarkan perintah untuk menembak siapapun yang dikhawatirkan membawa virus corona (COVID-19).

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru