Rudal Armenia Serang Pemukiman Azerbaijan, Warga Sipil Tewas Tertimpa Reruntuhan Gedung
Reuters
Dunia

Serangan rudal ini terjadi pada Sabtu dini hari ketika sebagian besar penduduk terlelap. Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah penembakan di ibukota Nagorno-Karabakh, Stepanakert.

WowKeren - Sebuah serangan rudal Armenia menerjang sejumlah rumah di kota Ganja, Azerbaijan, pada Sabtu (17/10) waktu setempat. Serangan rudal ini terjadi pada Sabtu dini hari ketika sebagian besar penduduk terlelap.

Dilansir dari CNN, seorang saksi mengaku melihat tujuh korban ditarik dari reruntuhan puing. Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah penembakan di ibukota Nagorno-Karabakh, Stepanakert, sekaligus menjadi tanda peningkatan baru dalam konflik Azerbaijan-Armenia.

Dilaporkan bahwa sebuah gedung runtuh akibat serangan tersebut. Puluhan kru tim penyelamat berusaha mencari korban selamat di bawah puing dengan tangan kosong dalam kegelapan yang penuh debu bertebangan dari reruntuhan. Usai beberapa jam mencari, satu tim membawa sekantung plastik hitam berisi bagian tubuh korban ke ambulans, termasuk sebuah kepala dan sepotong tangan.

Hikmat Hajiyev, seorang asisten Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan di media sosial bahwa menurut informasi awal, lebih dari 20 rumah warga hancur akibat serangan rudal tersebut.


Sementara itu, pemukiman lainnya di Ganja juga ditembak oleh rudal dan menewaskan 10 penduduk sipil pada Minggu lalu. Tim penyelamat meminta penduduk setempat untuk diam dan tenang supaya mereka bisa mendengar teriakan minta tolong dari korban yang tertimbun. Tim juga meminta identitas orang yang selamat, paket-paket yang belum terbuka, dan pakaian dari puing-puing.

Sementara itu, Nagorno-Karabakh sendiri merupakan bagian wilayah Azerbaijan yang dihuni oleh mayoritas etnis Armenia. Sejarah konflik dua pihak yang berada di wilayah Kaukasus ini sudah terjadi sejak perang Nagorno-Karabakh pada 1980 hingga 1994.

Usai keruntuhan Uni Soviet, wilayah ini memproklamasikan kemerdekaannya pada 1991. Namun, itu tak diakui dunia internasional. Referendum kemudian dilakukan pada 2017 dengan mayoritas mendorong kemerdekaan. Negara-negara besar pun kembali tak mengakui hasilnya. Hanya kepada Armenia Karabakh bergantung.

Perundingan berlarut-larut yang dimediasi negara-negara besar hingga kini tetap tak menemui hasil signifikan. Gencatan senjata antara Karabakh dengan Azerbeijan terakhir terjadi pada 1994.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait