Armenia dan Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata Tepat Setelah Diberlakukan
Reuters
Dunia

Ini adalah ketiga kalinya Armenia dan Azerbaijan gagal melakukan gencatan senjata. Sebelumnya, kedua negara telah melakukan dua gencatan senjata yang juga berujung gagal.

WowKeren - Armenia dan Azerbaijan saling menuduh melanggar gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat pada Senin (26/10). Penetapan perjanjian itu berlaku pukul 08.00, dan beberapa menit kemudian kedua negara telah melanggarnya.

Gencatan senjata ketiga hanya dalam waktu dua minggu ini langsung gagal dalam sekejap mata. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pasukan Armenia telah menyerang desa-desa di wilayah Terter dan Lachin.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh membantahnya dan mengatakan pasukan Azerbaijan telah melancarkan serangan rudal terhadap posisi militer Armenia di sisi timur laut di jalur kontak. Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan, pihak Baku melanggar gencatan senjata sekitar pukul 09.10 waktu setempat.

Ini adalah ketiga kalinya Armenia dan Azerbaijan gagal melakukan gencatan senjata. Sebelumnya, Armenia dan Azerbaijan sebenarnya telah melakukan gencatan senjata pada Sabtu (17/10), menyusul eskalasi besar yang menyaksikan serangan rudal menewaskan 13 orang termasuk anak-anak kecil di Azerbaijan. Diketahui, serangan rudal menerjang sejumlah rumah di kota Ganja, Azerbaijan, pada Sabtu dini hari. Namun gencatan senjata tersebut gagal dan perang kembali pecah.


Sebelumnya gencatan senjata pertama juga gagal akibat kedua belah pihak saling menuduh melakukan serangan baru di Kaukasus Selatan sejak 1990-an. Baku mengatakan 13 warga sipil tewas dan lebih dari 50 lainnya cedera di kota Ganja oleh rudal dari Nagorno-Karabakh. Yerevan menuduh Azerbaijan menembaki daerah-daerah yang berpenduduk di kantong dan mengebom sasaran di Armenia.

Pertempuran itu adalah yang terburuk di wilayah tersebut sejak Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia berperang pada 1990-an di Nagorno-Karabakh. Wilayah itu secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan diperintah oleh etnis Armenia.

Sementara itu, Nagorno-Karabakh sendiri merupakan bagian wilayah Azerbaijan yang dihuni oleh mayoritas etnis Armenia. Sejarah konflik dua pihak yang berada di wilayah Kaukasus ini sudah terjadi sejak perang Nagorno-Karabakh pada 1980 hingga 1994.

Usai keruntuhan Uni Soviet, wilayah ini memproklamasikan kemerdekaannya pada 1991. Namun, itu tak diakui dunia internasional. Referendum kemudian dilakukan pada 2017 dengan mayoritas mendorong kemerdekaan. Negara-negara besar pun kembali tak mengakui hasilnya. Hanya kepada Armenia Karabakh bergantung.

Perundingan berlarut-larut yang dimediasi negara-negara besar hingga kini tetap tak menemui hasil signifikan. Gencatan senjata antara Karabakh dengan Azerbeijan terakhir terjadi pada 1994.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru