Biden Ungguli Trump, Demo Pilpres AS Pecah di Arizona dan Detroit
Dunia

Protes di beberapa tempat itu diduga kuat karena dipicu oleh Trump yang telah berulang kali membuat klaim palsu tentang surat suara yang masuk pada keunggulannya di pilpres AS.

WowKeren - Kelompok demonstran pendukung capres petahana Donald Trump berkumpul sejak Rabu malam hingga Kamis pagi di depan Departemen Pemilihan Maricopa County. Mereka memaksa masuk dan berniat untuk ikut menghitung hasil surat suara penentu pilpres AS di Arizona.

Selain membawa bendera Trump dan aksesoris lain, sejumlah pendukung juga membawa senapan. Di luar gedung, teriakan slogan-slogan Trump dan protes untuk dibiarkan masuk gedung terus berjalan.

Demi mengatasi demo ini, para wartawan dikeluarkan dari gedung untuk alasan keamanan. Di saat yang sama, petugas pemilu dilaporkan masih terus menghitung surat suara. Mereka dilindungi polisi setempat yang dipersenjatai dengan perlengkapan antihuru-hara, meskipun protes tersebut tidak berubah menjadi kekerasan.

Selain di Arizona, protes juga terjadi di negara bagian termasuk di Detroit. Tidak seperti di Arizona, para demonstran di Detroit malah meneriakkan aspirasi untuk menghentikan penghitungan. Hal itu terjadi ketika keunggulan surat suara untuk Trump berpindah pada Biden.

"Staf di Departemen Pemilu Maricopa akan melanjutkan tugas, yaitu menyelenggarakan pemilu di yurisdiksi pemungutan suara terbesar kedua di negara bagian itu. Kami akan merilis hasil lagi malam ini sesuai rencana. Kami berterima kasih kepada Kantor Sheriff Maricopa untuk melakukan pekerjaannya, jadi kami dapat melakukan tugas kami," kata Megan Gilbertson, juru bicara Departemen Pemilihan Maricopa County.


Protes di beberapa tempat itu diduga kuat karena dipicu oleh Trump yang telah berulang kali membuat klaim palsu tentang surat suara yang masuk pada keunggulannya. Trump juga menuntut agar surat suara tidak dihitung di negara bagian di mana mereka sangat condong ke Demokrat, Biden.

Sejauh ini suara elektoral Biden masih lebih tinggi dibandingkan Trump. Joe Biden meraup 264 suara elektoral, sementara Trump mengantongi 214 suara elektoral.

Pemenang pemilu ditentukan melalui sistem yang disebut electoral college. Masing-masing dari 50 negara bagian, ditambah Washington DC, diberi jumlah suara elektoral dengan total 538 suara. Negara bagian yang lebih padat mendapatkan lebih banyak suara dari perguruan tinggi elektoral daripada yang lebih kecil.

Seorang kandidat harus memenangkan 270 suara elektoral (50 persen plus satu) untuk memenangkan pemilihan. Di setiap negara bagian kecuali dua, Maine dan Nebraska, kandidat yang mendapatkan suara terbanyak memenangkan semua suara dari electoral college pemilihan negara bagian.

Secara nasional Biden telah meraih 72.075.757 suara (50,4 persen), sedangkan Trump 68.600.187 (48 persen). Suara populer yang dikumpulkan Biden telah memecahkan rekor terbanyak daripada capres mana pun dalam sejarah AS.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru