Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Kebijakan 'Muslim Ban' Akan Segera Dicabut?
Dunia

Sebagai informasi, pada 2017 silam, Presiden Donald Trump sempat menerbitkan larangan pelancong dari tujuh negara Muslim untuk masuk ke AS. Larangan tersebut dikenal sebagai 'Muslim Ban'.

WowKeren - Joe Biden sebelumnya telah berjanji akan mencabut larangan perjalanan pelancong dari negara-negara mayoritas Muslim ke Amerika Serikat (AS) jika ia terpilih sebagai Presiden. Biden kala itu bahkan berjanji akan langsung mencabut larangan tersebut di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden.

"Jika jadi Presiden, saya akan mengakhiri larangan ini pada hari pertama," tegas Biden pada Juli 2020 lalu. Lantas, akan kah larangan tersebut akan segera dicabut?

Sebagai informasi, pada 2017 silam, Presiden Donald Trump sempat menerbitkan larangan pelancong dari tujuh negara Muslim untuk masuk ke AS. Negara yang dimaksud adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Syria, dan Yaman. Larangan tersebut dikenal sebagai "Muslim Ban".

Meski sempat diprotes dan berusaha direvisi, Pengadilan Mahkamah AS justru menguatkan aturan tersebut pada Juni 2018. Aturan tersebut kini berlaku untuk enam negara mayoritas Muslim dan dua negara yang bukan mayoritas Muslim.


Namun demikian, ahli kebijakan menilai larangan tersebut dapat dengan mudah dibatalkan karena dikeluarkan atas perintah eksekutif dan proklamasi Presiden. Sayangnya, tuntutan hukum dari kaum konservatif dinilai dapat menunda proses pembatalan larangan tersebut.

Sementara itu, organisasi advokasi dan hak sipil Muslim terbesar di AS, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), telah mengucapkan selata atas terpilihnya Biden sebagai Presiden. CAIR berharap Biden dapat memenuhi janjinya terhadap komunitas Muslim.

"Presiden terpilih Biden telah berjanji untuk mengakhiri Muslim Ban pada hari pertamanya menjabat, memasukkan Muslim ke setiap tingkat pemerintahannya, serta mengatasi masalah diskriminasi rasial dan agama," tutur direktur eksekutif nasional CAIR, Nihad Awad, dilansir Al Jazeera pada Senin (9/11). "Kami berencana untuk bergabung dengan para pemimpin dan organisasi Muslim Amerika lainnya untuk memastikan bahwa pemerintahan Biden memenuhi janji-janji ini. Kami juga berencana untuk terus meminta pertanggungjawaban pemerintah jika terjadi kesalahan."

Di sisi lain, Trump sebelumnya sempat menuduh Biden ingin mengakhiri semua larangan perjalanan, "termasuk dari wilayah jihadis". Trump juga menyiratkan bahwa lawannya di Pilpres AS 2020 tersebut akan mengizinkan "orang-orang yang akan masuk dan meledakkan kota kita" untuk melakukan sesuatu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait