Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Prancis pada Rabu pagi melaporkan terjadi ledakan bom di pemakaman non-Muslim di Jeddah saat upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I.
- Luthfiatun Nisa
- Jumat, 13 November 2020 - 08:49 WIB
WowKeren - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di pemakaman non-muslim di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (11/11) lalu. Seperti yang diberitakan sebelumnya, ledakan bom tersebut melukai dua orang.
Dilansir dari CNN, sebuah pernyataan kelompok jihadis mengatakan pejuang ISIS memasang alat peledak di pemakaman di kota Jeddah pada Rabu. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Prancis pada Rabu pagi melaporkan terjadi ledakan bom di pemakaman non-Muslim di Jeddah saat upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I. Upacara itu turut dihadiri oleh diplomat Eropa.
"Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, yang dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk konsulat Prancis, menjadi sasaran serangan alat peledak pagi ini, yang melukai beberapa orang," ujar Kemlu Prancis. "Prancis mengutuk keras serangan pengecut yang tidak bisa dibenarkan oleh siapa pun."
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengutuk aksi serangan bom yang terjadi di pemakaman non-Muslim di Jeddah tersebut. Pemerintah Saudi menegaskan akan menggelar penyelidikan untuk mencari pelaku yang bertanggung jawab dalam serangan itu.
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun Twitter, otoritas keamanan akan dikerahkan untuk proses penyelidikan atas rentetan teror. Kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Gubernur Jeddah Pangeran Mishaal bin Majid bin Abdulaziz Al Saud juga sudah menjenguk korban terluka dalam serangan teror tersebut di sebuah rumah sakit.
Dalam pernyataan bersama, kedutaan besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat menyatakan mereka mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Arab Saudi atas serangan itu.
Di sisi lain, serangan itu tercatat sebagai insiden teror kedua yang terjadi di Jeddah. Bulan lalu, warga Arab Saudi melukai seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah dengan menggunakan pisau.
Sementara itu, selang sehari dari ledakan bom di pemakaman non-muslim di Jeddah, Kedutaan Besar Arab Saudi di kota Den Haag, Belanda dilaporkan diberondong tembakan pada Kamis (12/11). Insiden tidak memakan korban jiwa. Kantor berita Belanda, ANP, melaporkan sejumlah selongsong peluru ditemukan di tempat kejadian setelah insiden tersebut.
(wk/luth)
